Rabu, 29 Desember 2010

Hal-hal BIASA Perintang Mimpi

"Mimpi itu sesuatu yang menjijikkan, memuakkan...
Di balik kepakan indah kupu-kupu, ada fase kepompong yang di dalamnya ada ulat yang menggeliat...
Untuk mendapatkan buah yang manis, perlu pupuk kandang yang terbuat dari kotoran hewan..."


Yeah, semua orang tahu bahwa untuk mewujudkan impian bukanlah hal yang mudah:

Para pahlawan bangsa harus rela mengorbankan diri, keluarga, dan harta mereka demi mewujudkan impian Indonesia merdeka
Ikal dan Arai juga harus melalui berbagai arena keras kehidupan demi menginjakkan kaki di Sorbonne

Coba kita tengok semua kisah tentang mewujudkan impian. Mulai dari buku hingga film. Dari non fiksi hingga fiksi. Ya, bahkan karya fiksi sekalipun tak pernah mengisahkan pencapaian cita yang begitu mudah. Misalnya saja, ada orang tertidur dalam keadaan lapar dan miskin. Lalu orang tersebut bermimpi bahwa dia menjadi orang kaya yang memiliki rumah megah serta kulkas penuh cadangan makanan. Sampai saat ini saya belum menemukan karya fiksi konyol yang mengisahkan orang miskin tadi langsung menjadi orang kaya begitu bangun tidur.

Karena itu sangat tidak mungkin. Bahkan di dunia fiksi sekalipun.

OK, saya anggap kita sudah sepakat bahwa meraih apa yang kita impikan itu tidak mudah. Sekarang pertanyaannya, hal-hal apa saja yang biasanya menghambat kita dalam meraih impian? Berdasarkan perenungan saya, inilah jawabannya:

Uang/Biaya
Yap, masalah klasik bukan? Hari gini mana ada yang gratis? 
Cita-cita ingin jadi dokter. Berarti harus kuliah kedokteran. Dan kita semua tahu, biaya kuliah kedokteran itu muahhhall. Yah, kecuali anda bisa mendapat beasiswa penuh.
Seseorang pernah menyadarkan saya, bahwa sebenarnya kita salah jika telah menjadikan masalah biaya sebagai penghambat realisasi impian kita. Uang itu barang yang kelihatan, bukan barang ghaib. Cukuplah kita percaya bahwa kita akan mampu mewujudkan impian itu. Jangan pusingkan masalah biaya dulu. Yakinlah, pasti nanti ada jalan.

Motivasi internal
Mimpi-mimpi yang kita miliki adalah segala sesuatu yang kita inginkan. Asalnya dari diri kita sendiri. Namun seringkali, di tengah jalan sebelum mencapai impian kita, kita merasa putus asa. Kita merasa capek. Kita merasa ditipu oleh impian kita sendiri karena menurut kita, setiap kali kita hampir mencapainya, impian itu menjauh beberapa langkah sehingga kita diharuskan menempuh jarak yang lebih jauh lagi untuk mencapainya.
Hey, tapi bukankah memang harus demikian? 
Lihatlah bayi yang sedang belajar berjalan atau merangkak. Untuk memotivasi mereka agar bisa cepat berjalan, para orang tua melatih mereka dengan cara memancing si bayi dengan benda yang menarik, yang diletakkan jauh di luar jangkauan si bayi. Setiap kali si bayi hampir meraihnya, benda itu dijauhkan lagi. Demikian seterusnya hingga si bayi capek, hingga mungkin menangis.
Sadarkah kita bahwa sebenarnya sejak kecil kita telah dilatih untuk mencapai impian kita? Namun sekarang, kita bukan lagi bayi yang bisa mendapatkan apa yang kita mau hanya dengan menangis. Yeah, we must fight!!!

Lingkungan/faktor eksternal
Seringkali impian-impian kita ditertawakan oleh banyak orang. Orang-orang itu tak hentinya menyerang kita dengan kata-kata pesimis. Lalu, apakah lantas kita akan menyerah begitu saja?
Tidak!!! Tentu saja tidak!!!
Biarkan mereka tertawa!!! Yang penting, tetaplah fokus pada pencapaian impian-impianmu. Justru jadikanlah semua olok-olok mereka sebagai motivasi untuk membuktikan bahwa kita bisa mewujudkan impian-impian tersebut. Membuktikan bahwa perkiraan mereka salah. Membuktikan bahwa segala sesuatu di dunia ini mungkin saja terjadi.

Yeah, itulah hal-hal BIASA perintang mimpi. Maka, jadilah pribadi yang LUAR BIASA untuk mencapai segala citamu...

"...Yang terpenting bukanlah seberapa besar impian kita. Tapi seberapa besar kita untuk mimpi kita..."

Sabtu, 25 Desember 2010

Lost in Love

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Romance
A film by Rachmania Arunita
Starring: Pevita Pearce (Tita), Richard Kevin (Adit), Arifin Putra (Alex)
Prequel: Eiffel, I'm in Love!

Oke, saya tahu film ini udah lamaaaa banget. Tapi pengetahuan saya ini nggak akan menghalangi saya untuk mereview film ini sekarang.

Bersetting di kota Paris, Tita mengalami petualangan cintanya. Meski usianya masih 17 tahun, ia sudah berstatus engaged (backstreet, coz ortunya nggak tau sama sekali kalau anak perempuan mereka udah tunangan). And fyi, dia dilamar Adit di menara Eiffel!

Namun, masalah mulai muncul ketika Tita mulai nggak tahan atas kekakuannya Adit. Dia juga frustasi sama keluarganya coz merasa nggak diperhatikan karena mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Finally, she ran away!

Oh yeah, sebenarnya, saya mungkin nggak akan tertarik nonton film kayak gini kalau bukan karena settingnya di Prancis (di Paris lagi!). Haha, karena saya ini Prancis lover...<3

Meski demikian, menurut saya, alur ceritanya cukup menarik. Tita yang nggak terbiasa keluyuran sendirian melakukan banyak tingkah konyol di sepanjang petualangannya. Apalagi kemampuan bahasa Inggrisnya pas-pasan. Parahnya lagi: Nobody speaks English in France!

Moral value:
Well, bisa dibilang, penyebab utama yang menyebabkan cerita utama film ini (tersesatnya Tita di Paris) merupakan bukti bahwa orang yang udah tunangan sekalipun, ternyata sangat mungkin belum mencapai kedewasaan psikologis dan sosiologis.

Begitu juga dengan pacaran. Anda tidak akan mendadak mencapai kedua jenis kedewasaan tersebut ketika anda sudah berani pacaran. Don't ever pretend the one who never has a boy/girlfriend as a kid!

Yah, menurut pandangan saya sebagai orang awam dalam bidang ini, sebaiknya jika kita ingin serius membina suatu hubungan kita harus benar-benar mempersiapkan diri terlebih dahulu. Pikir masak-masak: apakah kita akan sanggup membina hubungan serius dengan orang lain? Apakah kita bisa menerima orang tersebut apa adanya? Apakah kita memang sudah benar-benar mantap sama pilihan kita? Jika sudah, just go on...! Nikmati hubungan serius anda, pertahankan agar tetap utuh!

Yeah, kalau bagi saya sih, yang dikategorikan sebagai hubungan serius adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan yang telah terikat dalam akad yang suci: pernikahan...

Anyway, saya rasa ini film yang cukup layak ditonton. Utamanya karena film ini adalah film percintaan remaja yang nggak terlalu penuh dengan adegan-adegan romantis-tapi-alay. Dan lagi, jika memang anda sedang dalam masa liburan tanpa memiliki apa-apa untuk dikerjakan (atau sedang malas mengerjakannya saja).

Sedikit comments buat para pemain utamanya:
Buat Pevita: udah bagus, udah dapet jiwa kekanak-kanakannya
Buat Richard: hadhuh, koq aku kurang sreg ya sama acting kamu di film ini... ??
Buat Arifin: .... [no comment]

Dan buat saya [tetep]: menjadi jomblo adalah sebuah pilihan hidup! ^^ (nggak nyambung ya?)


Menebus Impian

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
A film by Hanung Bramantyo
Starring: Acha Septriasa (Nur), Fedi Nuril, Ayu Dyah Pasha

Another film about dream.

Film ini menceritakan perjuangan seorang Nur (Acha Septriasa), seorang mahasiswi sekaligus orang yang ikut dalam suatu bisnis MLM, dalam mendapatkan semua hal yang diinginkannya. Of course, ceritanya nggak jauh-jauh dari yang namanya uang.

Dia berulang kali diuji dan menemui jalan buntu. Mulai dari ibunya yang divonis tumor otak dan harus segera operasi, hingga collapse-nya bisnis yang sedang digelutinya lantaran pengkhianatan seorang teman. Sampai akhirnya ia benar-benar putus asa.

Nah, bagian inilah yang saya suka. Saya temukan motivasi di bagian ini.

Setiap kali menemui jalan buntu, kita selalu punya kesempatan untuk putar balik dan ulangi semuanya dari awal. You know, I think that's right... Nggak ada gunanya juga kalau setiap kita menemui jalan buntu, terus kita hanya diam, duduk di sana, dan berkata, "Oke, aku capek. Aku akan menunggu di sini sampai tembok ini runtuh dengan sendirinya dan memberi aku jalan untuk maju."

Haloooo, umur kita nggak panjang di dunia ini! Kita nggak bisa menjamin bahwa kita bisa bertahan hidup sedemikian lama hingga tembok itu runtuh dengan sendirinya. Cobalah cara lain! Anggap saja dunia ini seperti sebuah maze raksasa dengan banyak pilihan jalan. Just try! And enjoy your "Trial and Error".

Pasti ada jalan keluar untuk setiap permasalahan. Kita hanya tinggal berusaha menemukannya.

Selain itu, ada lagi nih yang menarik...

Ketika Nur mengutarakan pendapatnya bahwa impian adalah sesuatu yang indah, sekonyong-konyong ia disalahkan oleh perintis bisnis MLM Grand Vision.

Menurut orang itu, impian adalah sesuatu yang menjijikkan, memuakkan.

Dibalik kepakan indah sayap kupu-kupu, ada fase kepompong yang di dalamnya menggeliat ulat yang menjijikkan. Dan jika ingin mendapat buah yang manis sekalipun, butuh pupuk dari kotoran hewan.

Dari sinilah aku jadi berfilosofi sendiri tentang impian:
Impian itu cantik layaknya mawar yang penuh duri...
Impian itu indah layaknya bintang yang panas membakar...

Intinya: No pain, no gain! Yeah....

Film yang bagus untuk ditonton. Especially, untuk anda yang sedang drop semangatnya.

Rabu, 22 Desember 2010

Jatuh Cinta Sama Desain

Liburan ini, saya fall in love lagi untuk yang ke sekian kalinya.... Objeknya kali ini adalah desain... Tepatnya desain template blog dan scrapbook...

Dari dulu, saya ingin merancang template untuk blog saya sendiri. Bener-bener sendiri. Mulai dari nyiapin gambar-gambarnya, entah itu dengan digital photo editing ataupun dengan membuat gambar-gambar unik di corel. Sampai menyusunnya menjadi template dengan otak-atik CSS.

Tapi saya belum berhasil saudara-saudara. Sampai saat ini saya masih menggunakan template karya orang lain. Paling banter juga cuma mengubah sedikit CSSnya.

Nah, waktu browsing beberapa hari lalu, saya sempatkan mencari template blog yang unik. Anehnya, saya hanya mencari template-template itu untuk dikagumi. Bukan untuk dipakai di blog saya. Hahaha... Dan setiap kali menemukan template yang bagus banget, pertanyaan yang sama bergaung di kepala saya: Gimana sih cara bikinnya? Kapan aku bisa bikin template sebagus ini?

Selain template blog, saya juga jatuh cinta sama yang namanya scrapbook. Dulu, saya kira scrapbook itu bentuknya seperti buku. Tapi ternyata, tidak harus seperti buku. Bisa aja bentuknya seperti kartu. Yang penting ada foto dan sedikit kata-kata yang bisa merepresentasikan kenangan kita. Nggak harus berhias juga. Tapi tentu saja lebih cantik kalau dihiasi.

Menurut saya, dengan belajar mendesain template blog sendiri dan membuat beberapa scrapbook yang unik, kita bisa membangkitkan karakter kreatif kita. You know, I want to be a creative person. So, saya akan terus mencoba mendesain template blog sendiri dan meluangkan waktu untuk scrapbooking... ^^

Ini nih yang namanya scrapbook...


P.S. Untuk anda yang tertarik mengenai seluk-beluk scrapbooking, silakan klik link ini. Di sini, selain anda bisa browsing artikel-artikel mengenai scrapbooking, anda juga bisa kursus scrapbooking gratis dengan cara sign up di tab CLASSES.

Minggu, 19 Desember 2010

Menangislah Di Bahuku

Rating:★★★★
Category:Music
Genre: Other
Artist:Firdaus
"Menangislah, kadang manusia terlalu sombong tuk menangis. Lalu untuk apa air mata t'lah dicipta? Bukan hanya bahagia yang ada di dunia."

Well, bagus juga musiknya. Enak untuk disenandungkan.

Tapi bagi saya, liriknya adalah ironi... Sering kali saya sebenarnya ingin menangis, tapi saya tak bisa...

Apakah hati saya telah membatu?

Hiding

This time, I just want to find a place without light

I want to make friend with the Darkness, and myself

I will enjoy the cold and the emptiness

I will be glad, to be alone...


Jumat, 10 Desember 2010

...: Bukan Lagi Milikmu :...

...masa lalu sudah berlalu, masa depan belumlah hadir, kau hanya berkawan masa kini...

Ya, kata-kata itu adalah hasil perenungan saya baru saja. Memang kedengarannya kata-kata ini sudah banyak didengar di masyarakat, meski dengan redaksi yang berbeda. Tapi, saya tetap mengklaim itu sebagai hasil pertapaan saya. Boleh kan?

Baru saja, saya flashback hari-hari saya belakangan ini. Utamanya adalah perihal studi saya di akhir semester ini.

Dengan cara inilah saya tersadar, bahwa saya sudah tidak bisa lagi merubah masa lalu. Karena bagaimanapun, masa itu sudah bukan milik saya. Yang saya bisa hanyalah menerimanya begitu saja sebagai bagian hidup saya.

Apa sebenarnya yang ingin saya rubah dari masa lalu saya?

Saya ingin berlaku keras pada diri saya. Saya tidak akan mudah menyerah dengan rasa ngantuk. Saya akan memaksa diri untuk bisa konsentrasi kapanpun, di manapun. Saya ingin memaksa diri saya untuk bisa fokus. Meski saya punya banyak peran dan amanah, saya harus bisa melaksanakan itu semua dengan baik.

Sebagai seorang anak, harusnya saya itu lebih perhatian sama orang tua: lebih patuh, lebih taat, nggak sering marah / ngambek, jadi anak yang manis, dan menjalankan amanah mereka untuk menjadi...

... seorang murid. Yeah, saya sudah diamanahi untuk belajar di sekolah. Harusnya saya lebih rajin. Harusnya saya bisa konsentrasi saat menerima pelajaran dari guru. Bukannya malah  menikmati diperbudak oleh rasa bosan dan ngantuk. Harusnya saya mau menyelesaikan tugas-tugas dari guru dengan senang hati. Harusnya saya mengurangi waktu tidur saya [yang memang sudah over] demi bisa menyelesaikan tugas tepat waktu. Harusnya saya bisa mensyukuri nikmat bersekolah ini dengan tidak malas-malasan menjalani hari-hari sebagai murid.

Harusnya... harusnya... harusnya...

Yeah, dan kini akibat dari semua 'harusnya' yang tidak saya lakukan mulai tampak. Hidup saya sekarang terasa, ummm, bisa dibilang amburadul mungkin.

Jadwal hidup keseharian saya amburadul. Indeks prestasi saya amburadul. Rajutan masa depan saya terbengkalai.

Tapi, seperti yang saya bilang tadi, saya hanya bisa menerima itu semua sebagai bagian dari hidup saya. Yang bisa saya lakukan sekarang hanyalah mengusahakan yang terbaik di masa kini, untuk menyambut kehadiran masa depan...

Semoga saya bisa istiqomah dengan azzam ini... aamiin

Rabu, 08 Desember 2010

Hay, Kau Masih Sebatas Bermimpi!

free glitter text and family website at FamilyLobby.com

"Apa cita-citamu?"
"Ilmuwan."
"Dalam bidang apa?"
"Kimia."

NONSENSE!!!

Benarkah itu yang kau cita-citakan? Ataukah itu hanya kata-kata yang tersimpan di memori otakmu, yang kau gunakan untuk menjawab pertanyaan yang sama, agar kau terlihat sebagai orang yang punya tujuan hidup?

Jangan-jangan, kau tidak paham hakikat cita-cita yang sesungguhnya? Jangan-jangan kau hanya asal comot saja?

Ilmuwan kau bilang? Apa yang sudah kau lakukan untuk mewujudkannya, huh? Kau pikir kau bisa mencapainya dengan malas-malasan bersekolah? Dengan menunda-nunda menyelesaikan tugas kewajibanmu? Dengan terlalu banyak bercanda, tertawa, dan melakukan hal-hal tak bermanfaat lainnya? Melahap detik demi detik hanya dengan mematung raga? Atau kau pikir, kini belumlah saatnya untuk mulai merealisasikan citamu? Kau pikir, kau hanya perlu memikirkan tentang perealisasian citamu ketika kau sudah lulus sekolah nanti? Kau pikir merealisasikan cita-cita itu mudah ya?

TIDAK!!! Untuk dapat memanen cita-citamu, kau harus telaten merawatnya. Kau harus mau setiap hari menyiraminya, memupuknya, dan menjaganya dari berbagai hama. Kau tidak bisa mengharapkannya langsung menyata tanpa melakukan usaha sedikitpun! So, wake up girl!

"Setelah lulus SMA nanti, aku mau masuk ke FMIPA Matematika UGM. PMDK..."

OH YEAH???!!!

Jika kau inginkan itu, apa yang telah kau lakukan untuk mendapatkannya? Bahkan jika diberi soal tentang persamaan lingkaran saja, kau tak bisa menyelesaikannya. Yakin kamu mau masuk FMIPA? Yakin kamu bisa dapat PMDK? Ok, mungkin kamu yakin, dan aku yakin kamu yakin. Karena aku tahu, kau adalah tipe orang yang selalu percaya pada harapan-harapan. Tapi, cobalah kau tengok usahamu dulu!!! Sudah pantaskah usahamu dibayar dengan apa yang kau inginkan tersebut, hah?

"Setelah lulus kuliah, aku akan meneruskan studiku ke Sorbonne... Beasiswa penuh..."

REALLY???!!!

Kau yakin Sorbonne mau menerima orang seperti kau? Orang yang terjangkit penyakit malas stadium akhir. Orang yang kinerja otaknya seperti koneksi internet yang lola [loading lama]. Sadarlah!!! Bangunlah!!! Sorbonne tidak akan mengulurkan tangannya untuk orang-orang seperti itu!!!

Hay, kau masih sebatas bermimpi! Bangunlah segera!

Jumat, 03 Desember 2010

It Can't Wait

Kau adalah orang yang bisa, mau, dan setia menanti

Kau rela mendengar tiap detik berlalu, hanya mendengar

Kau rela berhenti tanpa mengerjakan apapun, hanya bernafas dan melamun

Kau rela berlama-lama berdiam, mematung jasad, melanglang jiwa

Kau setia dengan penantian akan sesuatu yang mungkin tak akan pernah ada

Kau lamban!!!

GET UP!!!

Meski kau bisa, mau, dan akan setia menanti

Tapi di luar sana ada sesuatu yang tidak bisa menanti

Detik-detik waktu tak akan melambatkan lajunya demi menantimu menggeliat

Mimpi-mimpi hidupmu tak bisa menanti tanpa kepastian pernyataan

Dan semua prestasi, tidak akan hanya diam menunggu

Semua itu harus dikejar!!! Bukan ditunggu!!!

Maka cepatlah bangun!!! Jangan banyak melamun!!!

Lari!!!

'Cause the time can't wait for you...