Senin, 12 Desember 2011

S.K.Y




"Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi agar ia tidak menggoyangkan kamu..." [QS Luqman 10]

Beberapa hari kemarin, langit Solo begitu indah. Cerah, sampai-sampai gunung Lawu di timur dan gunung Merapi serta Merbabu di barat sering terlihat jelas.

Saya suka langit. Langit pagi yang biru tanpa awan. Langit siang dengan awan-awan tipis ataupun tebal. Langit sore bersemburat cantik. Langit malam yang bertabur bintang.

Dan ternyata, teman saya juga suka langit, utamanya saat sang surya baru saja bangun ataupun hendak beranjak tidur.

eniwei... ini beberapa foto langit yang pernah ter-capture oleh kamera mami, Canon PowerShot A495 [dengan pengeditan seperlunya]

Sabtu, 03 Desember 2011

Obati hatimu!!


"Apa kamu puas? Membalas sakit hati dengan sakit hati?"

Teruntuk seorang kawan...
Aku rindu tawamu, candamu, kekonyolanmu, semua tentangmu. Saat ini, kamu sama sekali berbeda. Bahkan aku merasa asing denganmu.

"Aku sedang sakit hati." Hanya itu kata-katamu yang kurasa bisa kujadikan clue tentang perilakumu yang tak biasa. Kau juga beri tahu aku orang yang telah menyakiti hatimu. Namun, kau tak mau mengatakan: dengan apa orang itu menyakiti hatimu?

Itulah yang membuatku kesulitan menentukan sikap untuk menghadapimu. Apa sebenarnya yang telah membuatmu sakit hati? Apa pula alasanmu mengambil tindakan ekstrim seperti ini sebagai iritabilita? Apakah karena dendam? Ataukah kau hanya takut lebih tersakiti lagi? Atau...?

Berhari-hari aku bergumul dengan beberapa hipotesa. Hingga sekarang pun belum bisa kupastikan hipotesa mana yang benar.

Jika kau takut hatimu lebih tersakiti lagi, aku ingin ucapkan ini padamu: selama kita hidup bersama orang lain di dunia ini, jangan pernah berharap kita bisa lepas dari "garis-garis singgung" yang menyakitkan. Karena setiap orang pasti pernah lupa dan khilaf. Dan karena setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sensitif di mana ia sangat rentan dan rapuh sehingga belaian akan terasa seperti cakaran.

Maka, pandai-pandailah merawat hatimu sendiri.

Jika motifmu adalah dendam, aku ingin ingatkan kamu:

"Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebil baik bagi orang yang sabar."
[QS An Nahl 126]

Bersabar itu lebih baik. Melupakan dendam itu lebih sehat bagimu, lebih menguntungkanmu.

"Jika mata dibalas dengan mata, maka dunia akan buta"
[Mahatma Gandhi]

"Darkness cannot drive out darkness, only light can do that. Hate cannot drive out hate, only love can do that."
[Martin Luther King, Jr]

Ayolah kawan...
Kalaupun sekarang kau merasa puas, kepuasanmu itu semu belaka.

Ayolah kawan...
Obati hatimu. Jangan biarkan lukanya membusuk, menyebabkan infeksi. Kamu lebih tahu kondisi hatimu daripada aku. Maka aku hanya bisa berusaha membantu dan mendoakanmu.

Cepat sembuh ya, Kawan... :')
Miss you...

kalau punya account google, udah otomatis punya account di youtube yak? baru tahu saya...

udah lama juga tak posting di MP... hoho, habisnya suka loading lama sih kalau mau login MP.... :3

Kamis, 10 November 2011

Kamis ke Kamis

Akhir-akhir ini, rasanya hari-hari berlalu dengan cepat. Rasanya baru kemarin hari Kamis, sekarang sudah Kamis lagi. Rasanya baru kemarin libur, sekarang udah libur lagi. [sekilas info: sekolah saya liburnya hari Jum'at].

Namun hari-hari yang berlari itu tetap memberi kesempatan kepada banyak kejadian mengesankan, kalau kita memperhatikan. Sayangnya, seringkali kita tidak mempedulikan kejadian-kejadian itu. Apa yang saya alami ini salah satu contohnya...


Kamis, 3 November 2011

Seperti biasa, begitu bel jam 7 berdering, semua siswa masuk kelas, berdoa, dan mengaji. Jadwal pertama untuk hari Kamis adalah Sejarah. Bunda Guru Sejarah orangnya ramah, senyum selalu hadir di wajahnya. Bahkan ia juga tetap membagi senyum ramahnya kepada seorang siswi yang agak terlambat masuk kelas pagi itu. Ia pandai bercerita. Ia tipe guru yang menghendaki siswanya belajar secara aktif, tidak hanya duduk diam mendengarkan terus-menerus. Ia selalu mengajak siswa berdiskusi. Ia selalu menghargai jawaban apapun yang dilontarkan para siswa untuk menjawab pertanyaannya. Kelas menyenangkan, berakhir tanpa PR dan saya yakin semua siswa -- seperti saya -- tidak berpikir bahwa pelajaran Sejarah ini ikut berakhir juga seiring dengan berakhirnya kelas pagi itu.

Kamis, 10 November 2011

66 tahun lalu, ada pertempuran besar di Surabaya hingga akhirnya tanggal 10 di bulan November ini ditetapkan sebagai hari Pahlawan. Dan ternyata, 66 tahun setelah pertempuran itu, saya dan teman-teman harus merasakan kehilangan sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang kami sayangi. Orang yang ramah dan murah senyum. Ya, dia Bunda Guru Sejarah kami. Semua orang tahu bahwa datangnya ajal tidak bisa diprediksi. Ajal bisa tiba kapan saja. Meski demikian, saya yakin hampir semua orang akan kaget bila mendapati orang terkasih mereka telah dijemput ajal. Begitupun saya dan teman-teman. Kami merasa kehilangan sosok Bunda Guru Sejarah. Saya merasa kehilangan sesi-sesi kelas Sejarah yang menyenangkan bersama Bunda Guru. Berlebihan mungkin, tapi sesi-sesi itu saya rasa tak akan tergantikan oleh siapapun. Kalaupun ada Guru yang lebih baik, yang bisa membuat pelajaran Sejarah lebih menyenangkan daripada Bunda Guru, tetap saja sesi-sesi itu takkan tergantikan. Karena mereka telah terlanjur terukir indah di atas batu terkeras, atau di atas baja terkuat.


Begitulah... Dari Kamis ke Kamis, yang saya rasa berjalan begitu cepat, ternyata dapat menimbulkan suatu kehilangan yang besar. Hari-hari yang pernah dilalui bersama Bunda Guru jadi lebih berarti dan sangat perlu disyukuri.


Allahu rabbiy, ampunkanlah dosa-dosanya, terangi alam kuburnya, lapangkan ruang barzakhnya.. aamiin


-- in memoriam Mrs. Rachmi Prih Utami --

Rabu, 02 November 2011

Tentang SYUKUR

Semalam, ada SMS dari guru SMP saya dulu. Beliau biasa mengirimi SMS-SMS berisi muhasabah ke saya. Senang juga dapet SMS dari beliau. Selain kata-katanya menentramkan hati, SMS beliau juga telah meramaikan hape saya yang memang sering sepi SMS, huehehehehe...

Begini isi SMSnya semalam:

"Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri yang banyak (HR Achmad). SYUKUR hidup akan MAKMUR, KUFUR hidup akan HANCUR."

Saya pun kembali diingatkan untuk bersyukur. Mensyukuri segala apa yang saya punya sekarang. Mulai dari yang bersifat material hingga yang bersifat non material.

Tadi pagi, saya kembali merutuki diri yang masih saja lupa bersyukur... Pasalnya, saya merasa bahwa waktu yang saya punya ini sangat kurang untuk menuntaskan semua kewajiban. Padahal sebenarnya, saya saja yang tidak pandai mengaturnya. Manajemen waktu saya sangat payah, saya akui itu. Kalau mengatur waktu yang sedikit saja nggak becus, walau dikasih 100 jam dalam sehari pun pasti akan tetap merasa kurang.

Saya pun berkata kepada diri sendiri:
"24 jam itu CUKUP!! Asal kamu mampu mengaturnya dengan baik. Buatlah jadwal, bagi waktumu untuk menuntaskan kewajiban dan memenuhi kebutuhan! Setelah itu, patuhi jadwal itu..!! Jangan biarkan suatu apapun membuatmu merevisi jadwal secara tiba-tiba, hanya demi kesenangan semu belaka!! Hadapi musuh terbesarmu, yaitu dirimu sendiri! Jangan biarkan musuh itu melenakanmu sehingga jadwal terabaikan!! Ingat selalu, memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya adalah salah satu caramu untuk mensyukuri kesempatan yang telah diberikan-Nya, mensyukuri hidupmu di dunia ini..."



sore hari Rabu...
9 days remain...

Jumat, 28 Oktober 2011

Dongkrak Percaya Diri

"Bagaimana perasaanmu?"

"...tak kupungkiri, aku senang. Namun percayalah padaku, ada terselip rasa tak enak hati selalu..."

"Lalu, apa yang akan kau lakukan? Kau tahu kan, di luar sana banyak sekali yang berharap untuk bisa menyamai langkahmu?"

"...entahlah. Aku ini bukan orang yang pandai bergaul. Aku ingin membantu mereka. Namun aku selalu saja merasa kurang percaya diri untuk sekedar mengulurkan tangan, menggenggam tangan mereka untuk kuajak berlari bersama. Aku takut menerima penolakan, walau belum pasti jua aku akan ditolak. Aku hanya berani menggenggam tangan mereka yang telah secara langsung memanggilku. Karena bersama mereka, pasti tidak akan ada penolakan..."

"Lakukan saja! Beranikan dirimu untuk mendahului mengulurkan tangan. Kalaupun mereka menolak menggenggam tanganmu, biarkan! Yang penting kau telah berinisiatif menolong."

"....."

"Lakukan saja!"

"...akan kucoba, Insya Allah..."




Do whatever you wanna do, as long as it is good for you and others and it doesn't oppose His rules.


Pagi hari Jum'at
83 tahun pasca Soempah Pemoeda
semoga aku dan pemuda Indonesia bisa membawa perubahan yang baik
untuk Indonesia

PS. terpaksa mengundurkan deadline yang telah ditetapkan sendiri, tapi saya janji, ini kali terakhir saya mengundurkan deadline...!!!

13 days remain...

Senin, 17 Oktober 2011

oh... bagaimana caranya membunuh rasa bosan ini? :(

Jumpa Pertama, Setelah Sekian Lama...


image taken from here

Halo hujan!
Apa kabar kamu?
Bagaimana melanglang buananya?
Ada cerita apa sajakah?

Halo hujan!
Aku senang kau datang malam ini.
Aku senang merasai sejukmu.
Aku senang menghayati ritme senandungmu.

Halo hujan!
Aku ingin kita berjumpa lagi di sekolah.
Di siang atau sore hari.
Aku ingin merasamu secara langsung.
Mensyukuri wajah yang basah oleh air langit.
Sembari panjatkan pinta kepada Sang Maha Segala.

Halo hujan!
Di siang atau sore itu,
Datanglah, dan temani aku dalam rimba memori.
Datanglah, dan hibur aku yang penat dengan rutinitas.
Datanglah, dan basuh semua luka yang kurasa.
Datanglah, dan beri aku motivasi untuk terus berlari.
Datanglah, dan ingatkan aku untuk selalu bersyukur.

Halo hujan!
Aku sungguh mengharapkan kita jumpa lagi.
Di siang atau sore hari.
Di sekolahku, tercinta.



monolog bisu dengan Hujan,
yang akhirnya bertandang
malam hari 16102011
15 days remain

Rabu, 05 Oktober 2011

Bismillah... mulai mengerjakan bab 2. Sudah bertekad, pokoknya besok pagi musti ketemu pak pembimbing dengan membawa buah tangan: bab 2 lengkap, fresh from the printer! :D semoga lancar, langsung acc :D

Lomba MIPA

Start:     Nov 28, '11 06:00a
End:     Nov 28, '11 6:00p
Location:     STTN Batan

OKN UGM

Start:     Oct 22, '11 06:00a
End:     Oct 22, '11 6:00p
Location:     UGM
Kembali lagi ke FMIPA UGM :) wish me luck !

mid semester 5

Start:     Oct 10, '11 07:00a
End:     Oct 17, '11 11:45a
Location:     alaska tercinta
semoga lancar dan sukses :) aamiin

karya tulis SELESAI !!! harus !!!

Start:     Nov 1, '11 01:00a
End:     Nov 1, '11 11:00p

Minggu, 02 Oktober 2011

Criticism

Menyoal tentang kritik, boleh ya saya curhat sedikit... ^^

Saya itu emang orangnya nggak kritis. Jadi suka agak lamban buat ngritik pihak lain. Saya juga hanya manusia yang masih sering tersentil egonya kalau dikritik orang lain. Tapi, hampir bisa dipastikan juga bahwa ada orang di luar sana yang pernah tersinggung oleh kritik saya.

Hari ini, ada event PEMILU OSIS di sekolah saya... Dan saya pun jadi teringatkan oleh event yang sama tahun lalu. Di mana saya jadi salah satu panitianya :3

Setelah acara selesai dan saya selamat sampai rumah, saya menyempatkan diri untuk online FB. Dan di sana saya temui semacam kritik dari kakak kelas tentang event hari itu...

Jadi gini, hari itu, kelas XII lagi ada psikotes. Kami, panitia pemilu OSIS, baru tahu kalau kelas XII mau ada psikotes sehari sebelum hari H. Saat persiapannya udah mencapai 90%. Gak mungkin dong kita tunda acaranya ataupun kita modifikasi sedemikian rupa supaya kelas XII nggak terganggu psikotesnya dan tetep bisa menikmati rangkaian event pemilu OSIS...

Yang saya jumpai di FB itu adalah status dari salah seorang kakak kelas yang [menurut saya] dia sebel sama panitia pemilu. Dia merasa terganggu psikotesnya. Dia juga ngerasa kalau sistem pemilunya itu geje [a.k.a gak jelas].

Saya, yang saat itu masih capek, langsung gak enak hati juga... Pingin rasanya ngomment status itu dengan kata-kata yang mencerminkan emosi saya. Tapi untungnya, saya masih bisa menahan diri... :)

Dan sekarang.... 

Hari ini, saya kembali menemukan kritik-kritik di FB. Yang mengatakan bahwa pemilunya wagu [semacam geje gitu lah], caketosnya wagu juga... Ada yang nyesel dateng ke sekolah hari ini buat berpartisipasi di pemilu OSIS... dll, dll...

Ego saya tersentil lagi... walau saya udah nggak ikut ngurusin acara itu...

Saya sangat ingin membela adik-adik panitia. Bahwa menyelenggarakan event pemilu OSIS itu gak gampang. Menyeleksi caketos itu juga gak gampang. Okelah kalau menurut mereka pemilu ini wagu. Tapi saya mohon dengan sangat, untuk bisa lebih berpegang pada etika kesopanan dalam melayangkan kritik.

Kritik itu disampaikan kepada yang dikritik, secara langsung.. Nggak diumbar-umbar lewat FB ataupun jejaring sosial lainnya. Kalau kayak gitu, rasanya kritik jadi lebih menyerupai cemoohan. Karena menurut saya, kritik itu adalah hal pribadi antara pengritik dengan yang dikritik. 

Dan kalaupun kita ingin mengkritik suatu pihak di depan umum [atau kalau memang pihak itu minta dikritik di depan umum, termasuk di jejaring sosial], gunakan bahasa yang bijak dong... Utarakan pula, apa alasan kita sehingga mengritik demikian.. Lebih bagus lagi kalau dilengkapi saran buat memperbaiki kekurangan yang kita kritik itu... Sekali lagi, pakai bahasa yang sopan... Tanpa tendensi buat menjatuhkan pihak yang dikritik.

Yang penting lagi, kritik jangan asal kritik. Jangan mentang-mentang kita nggak sreg, langsung kita kritik. Pikirkan dulu, jangan hanya dirasakan...


Buat adik-adik panitia, pengisi acara, dan caketosnya... I'm sure you've done your best :) Meski masih ada kekurangan di sana-sini, tapi event tadi saya nilai sukses kalian selenggarakan :)

Sabtu, 01 Oktober 2011

Mindset

[...buat para pembaca blog saya, baik yang di Multiply ini maupun di Blogspot, saya harap kalian tidak bosan membaca tulisan saya akhir-akhir ini yang didominasi tema galau ala anak SMA tingkat akhir plus motivasi-motivasi dari saya untuk saya maupun teman-teman seperjuangan...] #sokpunyapembacasetia

Alhamdulillah :) satu minggu telah berlalu lagi :)

Minggu ini sama kayak minggu kemarin: masih banyak tugas, banyak ulangan, daaaaan..... remidi buat yang nilai ulangannya belum mencapai KKM! Minggu ini, mungkin sama stress nya kayak minggu kemarin. Tapi minggu ini, jam tidur saya lebih banyak daripada minggu kemarin. Yeaaahh, walau banyak ulangan, bukannya banyak-banyakin belajar saya malah banyak-banyakin tidurnya, heheh :P ... Entahlah, sepertinya gaya tarik yang dilakukan kasur saya lebih besar daripada gaya yang saya lakukan untuk menjauhi kasur, jadi arah resultan gayanya ya ke kasur X)

Kali ini, saya mau cerita soal temen-temen saya yang sedang beruntung karena mendapat perhatian dari saya [emang siapa elo?!]... Walaupun mungkin mereka nggak ngerasa kalau sedang saya perhatikan, coz saya merhatikannya secara diam-diam [mungkin lebih tepat disebut spying daripada memperhatikan]

Buat temen-temen yang saya jadikan bahan omongan di entry ini, harap diikhlaskan ya? Sama sekali tak bermaksud membuka aib kalian. Hanya ingin menuliskannya supaya bisa diambil hikmahnya oleh banyak orang :) Ya? Ikhlas yaaa? Makasih sebelumnyaa :)

Jadi gini... minggu ini, ada dua orang teman yang berhasil menyita perhatian saya...

Temen 1
Setelah baca notes FBnya barusan aku jadi tahu alesan kenapa dia pingin jadi dokter. Aku jadi tahu juga kalau dia udah berusaha mati-matian buat suka sama yang namanya BIOLOGI [mapel wajib buat yang mau jadi dokter] tapi nilai biologinya selalu gak mencapai target yang sudah ia tetapkan sendiri. Aku juga jadi tahu kalau dia suka gak percaya diri gara-gara ngerasa bahwa dia belum bisa ngebanggain ortu, padahal sodara-sodaranya udah pernah ngebanggain ortu dan mengharumkan nama keluarga. Minggu ini dia juga harus ikut remidi biologi.

Temen 2
Sejauh yang aku perhatikan, dia kelihatan kalem-kalem aja. Tapi ternyata dia juga terserang stress akut minggu ini. Puncaknya adalah dia nggak mau masuk sekolah. Katanya di status FB sih, dia bolos gara-gara gak mau ketemu ulangan matematika dan fisika hari itu. Dia ngerasa belum siap ikut ulangan. Dia nggak mau ikut remidi. Jadi dia lebih pilih ikut ulangan susulan aja deh...

Hmmmm #tariknapasdalem

Gimana cara memotivasi mereka yaa? Rasanya, saya ingin sekali jadi teman baik buat mereka. Yang bisa diajak sharing dan memberi motivasi. Tapi saya ini orangnya gampang bingung. Kalau saya dihadapkan pada seorang kawan yang curhat panjang lebar disertai derai air mata, maka saya hanya mampu terdiam. Maksimalnya, paling hanya beberapa patah kata [yang itu-itu aja] yang mampu saya ucapkan untuk memotivasinya. Saya bingung, saya harus bersikap bagaimana?

Dan saya pun teringat pada sebuah nasyid yang disenandungkan oleh Tiar, judulnya Tak Ada Beban Tanpa Pundak... Silakan disimak dulu... :)


Yaa... Tiada beban tanpa pundak. Allah, sebelum mengamanahkan suatu beban kepada hambaNya, pastilah Ia sudah menganugerahi hamba itu dengan 'pundak' yang mampu menanggung beban tersebut. Simpelnya, Allah itu Maha Pengasih dan Maha Mengenal setiap hamba, jadi Ia tahu kemampuan masing-masing hamba dan Ia tak akan memberikan beban yang melebihi kapasitas kemampuan kita. Kita pasti mampu mengatasi beban itu.... :)

Buat temen 1, temen 2, dan temen-temen yang punya problem sama, aku sarankan: ubah MINDSET kalian. Terutama dalam menghadapi pelajaran.

Apa itu MINDSET?

Mindset adalah cara kita memandang sesuatu; pola pikir kita terhadap sesuatu. 'Sesuatu' dalam konteks ini adalah PELAJARAN SEKOLAH.

[+] Jangan pernah mengatakan suatu pelajaran itu sulit! Karena dengan begitu, tanpa kita sadari kita telah membentuk Mindset negatif terhadap pelajaran itu. Sebaliknya, katakanlah bahwa pelajaran itu menantang dan butuh perhatian khusus. Lalu sediakanlah kesabaran extra untuk memahaminya.

[+] Angka nilai itu tidak selalu mencerminkan tingkat kefahaman seseorang. Jadi, sebaiknya buang jauh-jauh niat belajar untuk dapat nilai bagus. Ganti dengan niat belajar untuk memahami pelajaran itu sendiri. Nggak gampang juga sih, untuk meluruskan niat seperti ini... Tapi tetep harus dicoba :)

[+] Coba juga PDKT sama guru. Mungkin nggak semua guru cocok dengan kita, sehingga kita kerap bingung kalau diajar sama guru itu. Tapi PDKT di sini jangan diartikan sama dengan cari muka lho yaa... Maksud saya, kita jalin hubungan yang baik dan akrab dengan guru. Manfaatkan waktu sebaik-baiknya kalau diberi kesempatan bertemu. Tanyakan materi yang dirasa belum jelas, hingga kita paham. 

[+] Kalau guru sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kita tapi kitanya masih belum ngeh juga soal pelajaran itu, nggak ada salahnya tanya lagi ke orang lain yang lebih faham. Bisa tanya ke temen atau guru les. Kalau nggak ya tanya ke Prof. Google, hehe... Pokoknya kita musti aktif deh, nggak boleh pasif.

[+] Keep praying! Mohon sama Allah supaya diberi hidayah, dibukakan akal dan pikiran untuk memahami suatu pelajaran itu. Dan senantiasa berpositive thinking kepadaNya, bahwa Dia pasti beri kita yang terbaik...


Semoga dapat memotivasi :)






Jum'at 30092011...
30 days remain...

Senin, 26 September 2011

Aku . Rindu . Hujan

Aku rindu hujan...
Aku rindu rasa tetes air langit di kulit wajahku...
Aku rindu wangi petrichor di awal hujan...
Aku rindu sejuk pengiring hujan...
Dan aku rindu hangat yang terasa...
Di setiap detik bersama hujan.

Entah sejak kapan hatiku jatuh
Pada cinta akan hujan
Aku tak ingat
Tapi rasanya, aku sangat jarang mengeluh
Jika hujan menyapaku tiba-tiba

Aku rindu hujan...
Selain pada memori lama ku terbawa
Sampai pula pada renungan dalam
Yang berakhir pada hikmah...

Aku rindu hujan...

Aku rindu hujan...

Aku rindu hujan...

Aku rindu...

Hujan...



Senin 26092011,
35 days remain...

Kamis, 22 September 2011

Jangan Mengeluh... Usahakan!

image taken from here

Bismillah :)

Kehidupan ku mulai berubah. Gak ada lagi waktu buat leha-leha. Yang ada adalah tugas, ulangan, laporan praktikum, karya tulis, dan 12th grader thingy lainnya. Semua bermula semenjak Negara Api menyerang... eh hlo? Maksudnya tadi pingin nulis semenjak liburan Idul Fitri berlalu, hehehe...

>>>Tugas n Ulangan
Ini sih emang menu wajib buat anag sekolah. Tapi, rasanya beda aja gitu. Guru-guru serba ngebut ngasih materi. Tau-tau udah ulangan aja. Siklus 'belajar-ngerjain tugas-ulangan' buat satu bab jadi terasa cepat sekaliii

>>>Laporan Praktikum
Kalau ini menu wajib buat anag IPA :) Fufufufu... dan meski saya sudah satu tahun lebih jadi anag IPA, saya masih merasa kikuk dan sering salah pas praktikum. Seringkali langkah kerjanya nggak saya baca dan pahami hingga detail. Seringkali juga saya nggak neliti dulu data apa aja yang mesti dicari lewat praktikum itu. Jadilah saya bingung sendiri saat membuat laporannya...

>>>Karya Tulis
Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional. Hmph... Semacam skripsi gitu deh... Deadline nya masih pertengahan November sih, tapi target saya, tanggal 1 November harus udah kelar! Mohon doanyaa ^^

Selain hal-hal di atas, anag-anag kelas 3 juga udah harus mulai cari info seputar kuliah. Dan ini bikin galau... yeahhhh. Ada yang merasa seperti dipaksa orang tuanya buad kuliah di fakultas tertentu. Ada yang pingin masuk fakultas tertentu, tapi ngerasa nggak capable. Ada juga mungkin yang belum punya keputusan mau lanjud kuliah di mana...

Stress gilaaaa.... Astaghfirullahal'adzim... >.<

Ada beberapa temen yang udah mulai tampak labil emosinya. Semangatnya sebentar naik, lama turun [maksudnya lebih sering gak semangat]. Nggak bisa nahan air mata buat gak tumpah.

Aku sendiri juga merasa berat. Minggu ini, aku sudah mulai mengurangi waktu tidurku. Aku juga sudah mulai mengoptimalkan waktu yang ada buad menyelesaikan semua tugas tepat waktu. Seringkali terserang ngantug berat di sekolah [yang saya atasi dengan minta tolong temen semeja nyubit punggung tanggan saya, lumayan manjur juga] dan kantong mata jadi item.

Tapi aku akan berusaha untuk tidak mengeluh...

Karena jika mengeluh, semuanya jadi sia-sia...

Yang terasa berat, akan semakin terasa berat. Yang tadinya jika dilakukan tanpa keluhan akan mendapat nilai pahala, gara-gara mengeluh pahalanya jadi di cancel atau minimal di diskon. Capeknya jadi dobel: capek ngejalanin plus capek ngeluh.

Makanya jangan mengeluh... :) Budayakan jangan mengeluh...

Keep S.M.I.L.E ... positive thinking... jalani saja... don't FEEL it, just DO it... Insya Allah, we'll find our way...

Minggu, 18 September 2011

...saat semuanya berlari...

"Apa acara anda hari ini?"
"Ini mau berangkat les...:D"

*.*.*.*.*.*.*

"Kapan kamu ke rumah ku?"
"Mmmm, entar malem aja yah? Sekitar jam setengah sembilan. Les ku baru kelar jam segitu."

*.*.*.*.*.*.*

Glek! #swallow

Disaat semua orang sedang berlari, apa yang anda lakukan?

Menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop, ditemani komunitas maya...

Ngantug...

Nonton TV...

Ngantug...

Ngerjain PR dengan setengah hati...

Ngantug...

*.*.*.*.*.*.*


Bah!!! Dalam 24 jam, orang-orang yang berlari itu mungkin telah mencoba lebih banyak untuk memecahkan berbagai persoalan!!! Sedangkan kamu malah terkantuk-kantuk!!!

Mungkin, mereka telah mulai merecall memori pelajaran dua tahun yang lalu...

Mungkin juga mereka telah mampu mengerjakan berbagai jenis soal yang biasa muncul di SNMPTN...

KAMU?!

Ck, kamu masih terkungkung dalam kesombongan yang besar!!

Kamu fikir, kamu bisa bertahan untuk tidak dikalahkan oleh orang-orang yang sudah mulai berlari itu kalau hanya diam saja? Sering mengalah dan menuruti nafsu untuk membuang-buang waktu?

TIDAK!!! Kamu harus BERGERAK!!

*.*.*.*.*.*.*

A.Y.O.L.A.H.!.!.!.!.!

Kamu harus BERGERAK!! Karena SURGA tidak bisa dicapai dengan bermalas-malasan!!

Ingat, sebesar apapun suatu benda, jika ia tidak BERGERAK, maka ia tidak akan punya momentum. Bukankah kamu sendiri pernah menuliskan kata-kata itu di sini?!

Kamu tidak senang melihat temanmu yang malas. Yang mengeluh bahwa dia tidak bersemangat. Kamu ingin jadi motor penggerak buat mereka kan?

Maka kamu harus BERGERAK!!!

Mulailah berlari juga, mumpung waktu perlombaan belum selesai dan masih memungkinkan untuk terjadi perubahan posisi !!! Mulailah berlari dengan strategimu sendiri !!! Tak perlu kau memaksa diri dengan strategi orang lain !!!

Kau punya impian, cita-cita, target... Jadikan mereka nyata dengan rencana yang matang, yang dilaksanakan dengan disiplin dan konsisten.

Kamu harus BERGERAK!!! Nggak boleh DIAM!!!


*.*.*.*.*.*.*

DO more, SACRIFICE more, GAIN more! [n.a.d.h]





Random post untuk melecut diri sendiri
semoga bisa melecut yang lain pula...
Sore hari Sabtu 17092011
44 days remain...

Kamis, 15 September 2011

=) FOR US (=

"Koq kamu bisa semangat banget sih?"

"Ada motivasi tersendiri, koq.. hehe"

"Bagi tips dong...? Aku koq males-malesan terus gini yaa...?"

"Hmm, emangnya kamu gak punya motivasi? Apa tujuan hidupmu? Apakah dengan bermalas-malasan tujuan hidupmu itu akan tercapai? Kamu gak pingin masuk surga? Jangan males-malesan dooong... :D"

"Menurutmu, penyebab rasa malas itu apa?"

"Kayaknya itu relatif deh... tiap orang beda-beda"

"ooooh"

"Jika kau bersikap lunak kepada dirimu sendiri, maka dunia ini akan keras terhadapmu. Jika kau bersikap keras kepada dirimu sendiri, maka dunia akan terasa lunak bagimu."

"Oke deh... I'll try... Moga aja bisa"

"Harus bisa dooong.. gak boleh pesimis... :D"

~~~~~~~~~

Selasa kemarin, di tengah-tengah pelajaran bahasa Indonesia, saya dapat kata-kata bagus nih...

"Kita sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat"
[Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA kelas XII, halaman 115]

Cocok !!!

Cocok dengan apa yang saya yakini. Saya percaya bahwa setiap manusia itu punya potensi luar biasa. Setiap manusia dapat memperoleh apa yang diinginkannya asal mau berusaha dan berdoa.

Kalau kita pernah mewujudkan 'kejayaan' di masa lalu, maka sekarang pun kita pasti bisa meraih 'kejayaan' sejenis, atau bahkan 'kejayaan' yang lebih jaya lagi.

Mungkin kita pernah merasa kurang percaya diri dengan kemampuan yang kita miliki. Kita pun bebas untuk memilih cara menanggapinya: mengiyakan saja atau menjadikannya motivasi untuk upgrade diri.

Pilih yang mana? 

Yang pertama...? Berarti kita hanya tinggal menerima 'kenyataan' bahwa kita kurang mampu. Kenyataan yang sebenarnya [mungkin] tidak nyata, mengingat kita punya potensi dahsyat.

Yang kedua...? Berarti kita harus berusaha untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa penilaian kita selama ini keliru. Bahwa ternyata kita bisa mendapatkan sesuatu yang kita impikan, yang dulu hanya berani kita impikan. Tak pernah kita berani, bahkan untuk sekadar membayangkan impian itu berhasil kita jadikan nyata. Dulunya...

Kalau menurut saya pribadi.. Pilihan yang kedua lebih keren, hehe :D

~~~~~~~~~

"Jangan menganggap remeh diri sendiri karena setiap orang memiliki potensi yang tak berhingga"
[Perspektif Matematika 3, halaman 54]

~~~~~~~~~

Kudedikasikan untuk semua yang membaca entry ini...

Dan untuk seorang teman...: Yakinlah bahwa kamu bisa !! Karena aku sendiri yakin bahwa kau bisa... Bukankah kita ini pernah berdiri bersama dengan predikat juara yang sama? Lalu, kenapa kau kini biarkan aku sendiri mempertahankan predikat itu? Kenapa kau enggan untuk kembali merasakan kejayaan masa lalu itu? Adakah kemudharatan di dalamnya? Bahkan kau terkesan pesimis setiap kali kulihat akan melangkah...

Semoga tulisan ini bisa menjadi motivasi bagi yang menulis dan yang membaca. Ingat, kita baru bisa berleha-leha setelah kita berada di SURGA, jannatillah... :D

Rabu, 07 September 2011

Ini JEWERAN TERAKHIR !! Sadarlah !!

image taken from here


Ini kisah tentang seorang gadis kecil nan imut, yang sangat cinta permen. Setiap hari, ada saja permen yang menyambangi mulut mungilnya. Mulai dari lollypop, hingga permen cokelat termahal. Namun, sebenarnya si gadis tidak terlalu peka terhadap rasa setiap permen. Baginya, semua permen itu berasa sama: ENAK !!

Sayangnya, ia termasuk anak yang sulit disuruh sikat gigi. Usaha keras ibunya dalam memaksa si gadis paling maksimal hanya mampu membuat gadis itu mengulum sikat gigi yang sudah diberi pasta gigi anak rasa jeruk, atau strawberry. Setelah itu, mau tak mau sang Ibu sendiri yang menggosok gigi gadis kecilnya sembari mengomel, "Pasta gigi ini bukan permen, sayaaaang. Jangan diemut yaaa! Kalau kamu pingin bisa makan permen terus, harus mau rajin sikat gigi... Kalau nggak rajin sikat gigi, nanti permennya nggak mau temenan sama kamu... ya sayang yaaaa..."

Namun, omelan itu bernasib sama dengan omelan-omelan sebelumnya: masuk telinga kanan, langsung keluar telinga kiri. Bahkan tanpa mampir ke otak walau sebentar.

Setiap hari, si gadis terus saja mengulum aneka permen. Akan tetapi, sayang sekali, sang Ibu tidak bisa setiap hari menggosok gigi gadis kecilnya. Seiring dengan bertambahnya umur si gadis, Ibu merasa sudah bukan saatnya lagi ia turun tangan secara langsung. Gadisnya harus mulai diajari tentang tanggung jawab. Sang Ibu hanya sesekali memarahi si gadis yang masih susah disuruh sikat gigi.

Hingga suatu hari, si gadis merintih kesakitan. Ia menangis seharian di kamar. Ada apakah gerangan?

Olala... si gadis sakit gigi rupanya. Segera, sang Ibu mengantar gadisnya ke dokter gigi.&nbsp;

Setelah memeriksa si gadis, Bu Dokter Gigi yang cantik itu berkata, "Ternyata gigi adik berlubang. Lubangnya udah besar. Harus dicabut giginya. Adik suka makan permen ya?"

Si gadis mengangguk.

"Gosok giginya sehari berapa kali?"

Si gadis terdiam.

"Wah, anak saya ini memang susah disuruh gosok gigi, Dok," jawab sang Ibu.

"Wadhuh... ya jangan begitu dong. Adik mau giginya dicabut semua?"

Si gadis menggeleng.

"Makanya, adik harus rajin gosok gigi yaa? Janji?"

Si gadis mengangguk.

*****

Sadarkah kita, bahwa sebenarnya kisah itu adalah tentang diri kita masing-masing?

Ya, di dalam diri kita, masih terdapat karakter 'si gadis kecil'. Walau kita tak menyadarinya.

Buktinya?

Kita masih sering melakukan sesuatu yang sebenarnya kita tahu bahwa sesuatu itu tidak baik untuk kita. Misalnya, kita berulang kali mengingkari janji, kita berulang kali berkata bohong, kita berulang kali membuang-buang waktu untuk hal tak berguna, dsb-dsb.

Mungkin, di dunia ini kita hanya mendapat jeweran-jeweran kecil dari orang-orang yang kita ingkari janji, yang kita bohongi. Namun, di akhirat nanti, janji-janji dan kata-kata bohong itu sendiri yang akan menjewer kita. Mungkin kita masih bisa menghibur diri dan tidak meratapi setiap detik yang telah kita buang percuma dalam kehidupan. Akan tetapi, bisa dipastikan di akhirat nanti kita akan sangat menyesalinya.

Ya, kitalah si gadis kecil...

Sudah berulang kali kita mendapat jeweran lantaran nekat menuruti hawa nafsu negatif. Sayangnya, berulang kali pula kita melupakan jeweran itu dengan mudah, dan kembali berkawan dengan nafsu.

Tidak pernah merasa dijewer?

Hati-hati !! Jangan-jangan nurani anda sudah mati...




Dini hari Rabu, 7 September 2011
ditulis setelah penulis merasa dijewer lagi
dan semoga setelah jeweran yang ini, penulis jadi kapok

Senin, 29 Agustus 2011

C.O.N.F.U.S.E.D

Perbedaan ini, bikin bingung banyak orang.
Kalau yang berbeda hanya masalah mana yang lebih lezat, mana yang lebih cantik, mana yang lebih kaya, itu oke-oke saja.
Aku bisa mengabaikannya dengan mudah.
Tapi ini... Nyerempet soal keyakinan, soal agama.
Bahaya, kalau perbedaan ini melahirkan perpecahan.
Aku sungguh berharap, meski berbeda, kita tetap bisa bersatu.
Aku tetap berharap, agar bangunan Islam kita tetap kokoh.

Tapi, tak ingin kupungkiri juga, hatiku miris.
Sibuk menerka-nerka apa anggapan "orang lain" tentang hal ini?

Sang Teladan telah mengabarkan akan adanya banyak perbedaan ini.
Ia juga telah mewariskan banyak sabda.
Dan masing-masing orang punya alasan untuk mengokohkan pendapatnya.

Sungguh, sepandai-pandainya manusia ini, ilmunya tidak pernah mencapai nol-koma-sekian persen dari ilmu-Nya, Sang Penguasa Ilmu.
Manusia hanya bisa berikhtiyar.
Dan hanya DIA lah Yang Maha Benar.

~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~.~

Hmph... kalau lihat status sang Rembulan di sini, udah ada seleret cahaya yang dipantulkan dari matahari...
Tapi, kalau secara langsungnya sih, emang nggak kelihatan. Apalagi langit agak mendung.

Kalau udah kayak gini, rasanya pingin jadi anak kecil aja. Mereka nggak peduli lebarannya bareng atau beda. Yang mereka tahu hanyalah: saatnya untuk plesir bareng keluarga besar dan dapet uang banyak telah tiba... Senengnyaaa...

Kamis, 25 Agustus 2011

IPUNG 2

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Teens
Author:Prie GS

Karena telah dibuat jatuh cinta sama IPUNG 1, saya pun langsung menyambar IPUNG 2 begitu menjumpainya di rak perpustakaan sekolah tercinta =)


Seri ke dua dari kisah seorang IPUNG ini lebih memfokuskan cerita cinta tokoh utamanya. Berhubung tokoh utamanya memang bukan tokoh biasa, cerita cintanya pun juga tidak biasa.


Dikisahkan, Ipung juarrraaaaang sekali menghabiskan waktu untuk bermesraan dengan pacar cantiknya, Paulina. Bahkan di hari Minggu, ia lebih memilih berdiam diri di halaman sekolahnya, merenung seorang diri, tanpa Paulina.


Paulina pun sebal karena merasa diacuhkan. Ia juga sebal karena semakin hari, Ipung semakin populer. Sekeras apapun usaha Paulina untuk meningkatkan popularitasnya sendiri, selalu saja finalnya malah Ipung yang tambah tenar.


Merasa perlu mempertahankan eksistensinya, sekaligus menguji cinta Ipung, Paulina mengambil keputusan ekstrim yang langsung disetujui orang tua kayanya: pindah sekolah ke luar negeri.


Melihat adanya kesempatan untuk membalas dendam, Gredo yang sudah lama iri dengan keberuntungan Ipung, menggelar pesta perpisahan besar-besaran. Tujuannya hanya satu: menyaksikan Ipung kesakitan ditinggal pergi kekasihnya.


Menurut saya, Prie GS telah berhasil menghadirkan kisah cinta anak SMA yang lain dari biasanya: backstreet, putus-nyambung, hingga free sex. Berikut ini salah satu segmen yang saya suka...



.... Lagi-lagi kata cium diteriakkan dan disambut dengan koor massa.


"Cium... Ciummm... Ciuuuum!"


Ipung berhenti. Menatap Paulin. Teriakkan senyap. Ipung melangkah, mendekati Paulin. Papi gemetaran. Kalau anak itu berdemonstrasi di depan umum, mentang-mentang tengah menjadi bintang, ia akan melempar kutukan tujuh turunan.


Ipung memang sedang jadi bintang. Tetapi untuk berani mencium puterinya di depan umum begitu saja, walau atas nama persahabatan sekalipun, adalah pelecehan tingkat tinggi. Ipung terus mendekat. Semua tegang menunggu.


Ooo Ipung hanya mendekati mikrofon Paulin, menyambarnya. Dan berkata dengan tegas dan tenang, "Sebagai manusia biasa, saya pasti ingin menciumnya. Tapi maaf, Paulin bukan muhrim saya!" (halaman 118-119)



Ipung memang bukan karakter anak SMA biasa!


Penuh dengan ironi, Prie GS mengantarkan kita pada pembuktian teori psikoanalisa Sigmund Freud: "Prestasi manusia terjadi, karena keinginan dipuji lawan jenisnya semata." [Ini bener-bener ngena ke hati saya...]


Ending seri ini pun juga merupakan ending yang cerdas: kembalinya Ipung kepada Sang Pemilik Cinta, bersama segenap kegalauan hatinya.


Recommended buat semua yang sedang jatuh cinta, namun belum siap menempuh jalur cinta yang diridhoi-Nya (menikah), buat semua yang merasa sedang terserang cinta lokasi di kampus putih abu-abu...



Selasa, 02 Agustus 2011

Senin, 01 Agustus 2011

Just a Personal Journal {sekalian promosi Maidany}


image taken from here

Siang-siang hari puasa pertama... Kondisi badan agak aneh: tangan dan kaki dingin, kepala agak pening [mungkin ini efek samping males-malesan selama libur sekolah] ditambah lagi suasana hati yang tak terdefinisi... Kalau pakai bahasanya mbak Zidnie: moodnya lagi ndlosor, sor, sor [moodnya jatuh banget] 


Gara-gara cucian piring sisa sahur belum tersentuh dan si mami mulai nggak nyante, kupaksa diri yang malas ini buat babat habis alat-alat makan dan masak ituh. Berharap agar beban di hati agak berkurang, sambil nyupir, kuping disumpel pakai earphone, setel acara favorit di radio favorit: MH FM [92.1]


Tak lama kemudian, ada senandung bagus yang diplay sama kak siar. Judulnya Jangan Jatuh Cinta, dinyanyiin sama Maidany. Ini dia nih mood booster aku hari ini. Habis denger senandung ini, suasana hati jadi lebih baik, gak tak terdefinisi lagi...


Ini lirik senandungnya...


Di sini pernah ada rasa simpati

Di sini pernah ada rasa mengagumi

Rasa ingin memilikimu

Memasukkanmu ke dalam hati ini

Menjadi penghuni...


Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati

Untuk mencari pembenaran diri

Namun ternyata semua hanya permainan nafsu

Untuk memburu cinta yang semu

Aku tertipu...


Tuhanku berikanku cinta yang Engkau titipkan

Bukan cinta yang pernah kutanam [2x]


Aku ingin rasa cinta ini

Masih menjadi cinta perawan

Cinta yang hanya aku berikan

Saat ijab qabul telah tertunaikan [2x]


Tuhanku berikanku cinta yang Engkau titipkan

Bukan cinta yang pernah kutanam [2x]


Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan

Bukan cinta yang kutanam [2x]


Tuhanku berikanku cinta yang Engkau titipkan

Bukan cinta yang pernah kutanam

Pada seseorang...

Pada seseorang...

Pada seseorang...

taken from liriknasyid.com, dengan sedikit perubahan


Oooo, berarti hatimu galau gara-gara cinta?


Hmmm, nggak tau juga. Bukan, rasanya bukan gara-gara cinta. Cuma lagi GR aja.


Saya sadar kalau saya masih kecil. Belum saatnya lah mikir cinta-cintaan. Mending juga mikir karya tulis, mikir ujian kelulusan, mikir mau kuliah di mana entar.


Tapi rasa GR itu datang begitu saja.


Sebenarnya pingin nyalahin orang yang udah bikin saya GR. Ah, tapi nggak ada gunanya juga. Mungkin aja dia nggak sengaja bikin saya GR. Dan, memang saya akui, saya ini orangnya gampang GR. Jadi, ini bukan sepenuhnya salah dia dong...


Tambahan lagi, di awal senandung itu ada sedikit renungan. Kurang lebih gini bunyinya...


...bukan untuk melihat, bukan hanya untuk memikirkan bahwa dirinyalah yang terbaik bagi kita. Namun, untuk mempersiapkan, sehingga jika suatu saat kelak Allah telah berikan kepada kita satu yang tepat untuk diri kita, kita akan komitmen dengan dirinya...

...sahabatku, para pecinta sejati bukanlah ia yang mengumbar-umbar pesona cintanya. Namun, para pecinta sejati adalah ia yang siap untuk komitmen memberikan cintanya hanya untuk yang halal bagi dirinya...

...saudaraku, mari kita bangun cinta, hingga cinta kekal sampai surga...


Alhamdulillah, makasih ya Rabby sudah menakdirkanku berjumpa dengan senandung ini tadi siang. Sekarang hatiku udah tertata lagi, nggak berantakan lagi... 

Minggu, 31 Juli 2011

untuk seorang teman

image taken from here

Bahkan, orang seperti dirimu pun, yang gagah, yang garang, yang tampak tegas dalam bersikap, pernah menghabiskan hari-hari untuk menangis. Saat kau merasa sendirian, tanpa kawan yang dapat menolong. Saat kau merasa begitu kecil untuk amanah yang dibebankan di pundak bidangmu. Saat kau tak mengerti apa yang sedang terjadi. Saat kau tak tahu harus melakukan apa.


Namun, tangisanmu yang kumaksud ini sudah berlalu, jauh berlalu. Kini, entah seperti apa sejatinya dirimu.


Adakah kepalsuan di setiap tawa lepasmu kemarin? Benarkah saat ini kau sedang baik-baik saja, tanpa beban pikiran yang meresahkan?


Mungkin kau tak tahu bahwa aku tahu mengenai hal ini. Kau mungkin juga tak menyangka bahwa aku akan mempedulikanmu. Tapi, justru kamu sendiri yang seakan memancing penasaranku, sehingga aku mencari tahu lebih tentang dirimu.


Dan, sekalinya aku menemukan satu hal saja, rasa ibaku terbit untukmu.... Aku tak pernah mengira bahwa kau adalah orang yang rapuh. Sungguh tak pernah.


Aku. Kasihan. Sama. Kamu.




Hanya beberapa untai kalimat yang mampu kukeluarkan dari hati yang sedang dilanda gulana, tentang seseorang yang "aneh", yang sudah berhasil memancing penasaranku...

Jumat, 29 Juli 2011

S I A P A ?

Hari masih gelap. Subuh belum berlalu penuh. Namun kamu sudah paksa diri untuk segera melintas kota, menuju sekolah tercintamu. Prinsipmu belum berubah: jika sudah siap, segera berangkat saja. Kamu takut jika menunda-nunda untuk berangkat, jadinya nanti kamu malah malas.

Maka langsung kamu tunggangi kuda besi yang dibelikan orang tuamu tahun lalu. Lima belas menit berlalu, dan kamu pun sampai di gedung itu.

Sepagi itu, beberapa anak kelas sepuluh dan sebelas sudah ada yang datang. Ada jadwal olahraga rupanya. Kamu agak kaget juga melihat halaman yang padat manusia. Bagaimana bisa kamu membawa motor yang kau tunggangi ke tempat parkir yang ada di belakang gedung?

Tapi itu hanya sesaat. Karena ada seorang guru olahraga yang langsung "menggiring" anak-anak itu ke tepi, untuk memberimu jalan. Kamu pun langsung tancap gas tanpa menoleh ke guru tadi, tanpa menyampaikan sekedar tatapan terima kasih.

***

Di tempat parkir. Di hari yang lain.

Setelah merasa bahwa kau sudah memarkirkan motor dengan baik, segera kau putar kunci ke kiri. Meski aturannya tidak boleh kunci stang, tapi kamu tetap mengunci stang. Lagian tidak ada yang protes kan?

Selagi melepas helm, ada orang yang memarkir motor di sampingmu. Kau menoleh kepadanya beberapa detik. Orang itu juga menatapmu ternyata. Namun kau langsung memutuskan kontak pandang itu. Tanpa senyum. Untuk apa? Kamu tak kenal orang itu.

"Pagi, mbak Hayyu. Assalamu'alaikum."

Kaget, kau menoleh ke orang tadi. Yang saat ini sedang tersenyum kepadamu.

"Wa'alaikumussalam.." jawabmu dengan agak salah tingkah. Spontan kau melirik badge namanya. Bukan untuk mencari tahu nama, sekedar ingin tahu dia dari kelas berapa.

Hijau. Berarti dia anak kelas sebelas. Adik kelas.

Setelah melempar senyum singkat untuknya, kau pun berlalu.

***

Adzan baru saja selesai berkumandang. Kamu langsung menuju tempat wudhu. Tanpa seorang teman pun.

Di tempat wudhu yang sudah ramai, kau hanya diam dan lebih memilih untuk tidak memandang orang-orang yang keluar masuk tempat wudhu. Sembari menunggu antrian, sibuk dengan pikiran sendiri.

"Halo, mbak Hayyu..."

Ada yang menyapamu. Kau pun menoleh ke sumber suara. Anak kelas sepuluh rupanya. Setelah melempar senyum dan lambaian tangan sebagai balasan, kau segera menyambar keran kosong dan mengambil wudhu. 

***

Bel tanda jam ke 7 sudah berdering. Kamu segera menyudahi do'a dhuhur mu dan melipat mukena. 

Saat memakai sepatu di depan masjid...

"Hayyu... Besok mau kuliah di mana?" tanya seorang gadis di sampingmu. Teman seangkatan, tapi dari kelas lain.

"Eh? Uhm... Pingin coba ke ITB," jawabmu setelah melirik sekejap kepada orang itu.

"Ooo, jurusan apa?"

"Matematika," tersenyum. Sebenarnya kau ingin menjawab lebih dari itu. Bahwa pilihanmu selain ITB adalah UGM. Bahwa kamu belum pasti pula dengan jurusan Matematika. Namun, alih-alih menjawab demikian, kau balik melontarkan tanya basa-basi...

"Kalau kamu, mau nerusin ke mana?"

"Aku UNS aja. Yang deket," jawabnya ringan.

"Jurusan?"

"Hehe, belum tau. Pinginnya sih ambil kesehatan."

Mendadak terlintas tanya di benakmu: gadis ini dari kelas IPA atau IPS ya?

Tapi karena dia ingin kuliah di kesehatan, kausimpulkan bahwa dia anak IPA. Maka pertanyaan yang akhirnya kaulontarkan adalah:

"Kenapa nggak kedokteran [maksudnya pendidikan dokter] aja sekalian? Kan cool tuh.. hehe.."

"Uhm... nggak ah..."

Selesai memakai sepatu, kau segera berusaha mengakhiri percakapanmu dengan dia, secara halus tentu.

Dan kau pun melengang meninggalkannya, meski sebenarnya kau bertanya-tanya tentang gadis itu. Siapa gadis itu?

***

Itu tadi sekelumit cerita tentang diriku. Aku yang kurang peduli, kurang pandai bergaul, dan individualis.

Padahal aku hidup di tengah banyak orang yang peduli kepada ku. Yang menganggap aku ada.

Tapi aku sering lupakan mereka, abaikan mereka, menganggap mereka tak ada, dan bahwa aku hanya sendiri.

Teruntuk orang-orang yang hidup di sekitar ku...
Maafkan aku. Maafkan aku yang "autis". Maafkan sikapku, sikap sosialku yang kurang baik. Maafkan jika kalian pernah merasa diabaikan oleh ku. Aku bukan bermaksud sombong. Aku hanya memang tidak pandai bergaul. Maaf...
Terima kasih atas setiap sapa dan senyum kalian. Terima kasih atas sikap hangat kalian kepadaku...
Mulai sekarang, aku akan berusaha memperbaiki sikap. Berusaha untuk bisa jadi orang yang lebih peduli... 

Jumat, 22 Juli 2011

(: Pendapatku Saja :)

"Kalian sekolah itu, sebenarnya untuk apa?"

"Cari ilmu."

"Cari pengetahuan."

"Cari temen."

"Tambah wawasan."

"Cari kerja."

"Nha. Itu dia yang benar. Sekolah itu untuk cari kerja. Gombal kalau kalian bilang sekolah itu untuk cari ilmu."


Kata-kata di atas adalah sepenggal percakapan yang terjadi di kelas kami. Waktu itu, saya termasuk salah seorang murid yang menjawab kalau sekolah itu untuk cari ilmu. Dan saya tak ingin memungkiri bahwa saya merasa tersinggung saat guru yang bertanya secara implisit mengatai saya gombal. 

Saya pun terus berpikir tentang hal ini. Pertanyaan ini. 

Kita sekolah untuk apa?

Begini alur pikir saya...

Sekolah untuk cari kerja. Itu tidak salah. Mengingat kalau kita ingin melamar pekerjaan kita memang butuh IJAZAH, yang hanya bisa kita dapat dari sekolah. Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan kita, kemungkinan kita dapat kerja yang top markotop dengan penghasilan gede bisa bertambah. Tapiiii.... bukan berarti semua orang berpendidikan, yang pernah duduk di bangku sekolah dan mengikuti kegiatan pembelajaran, bisa dapat kerjaan. Buktinya, di dunia ini ada kan sarjana yang nganggur, susah dapat kerja padahal udah ngelamar ke mana-mana... Sebaliknya, orang yang di DO dari sekolah atau perguruan tinggi malah bisa jadi orang sukses.

Di samping itu, saya rasa kurikulum sekolah di Indonesia ini belum bisa dikatakan dapat mempermudah peserta didik untuk meraih kesuksesan. Salah satu jenis kesuksesannya adalah mendapat kerjaan atau profesi sesuai dengan minat dan bakat. Jika kita punya minat dalam bidang profesi tertentu, maka kita akan bersemangat untuk menjalaninya. Bakal lebih jos lagi kalau minat ini sudah menjelma jadi cinta mati. Minat, semangat, bakat, akan bereaksi membentuk ramuan sukses yang akan lebih cepat terbentuk dengan bantuan katalisator berjuluk nasib baik.

Hmmm...

Ada juga contoh kasus nyata. Orang yang pernah mengenyam pendidikan di FKIP Matematika, malah akhirnya jadi guru agama. Orang yang pernah mengenyam pedidikan di FMIPA Biologi, malah jadi sastrawati. Orang yang pernah kuliah di kedokteran, malah sukses jadi entertainer. Bukankah bidang yang mereka ambil saat kuliah bisa dibilang tidak sesuai dengan profesi mereka sekarang. Tapi nyatanya, mereka bisa enjoy dengan profesi masing-masing dan menurut saya mereka sukses. Sang guru telah bertahan mengajar agama selama bertahun-tahun. Sang sastrawati juga telah banyak menghasilkan karya. Sang entertainer juga tenar di dunia hiburan. Berarti mereka rugi waktu dan biaya dong, dengan kuliah di bidang yang berbeda dengan profesi mereka sekarang...?

Tidak juga...

Seperti yang sudah saya ungkapkan di entry saya yang bertarikh 11 Maret 2011... Kita tak akan tahu perihal masa yang akan datang, itu masih jadi rahasia Allah. Dengan belajar di sekolah atau universitas, seolah-olah kita sedang mempersiapkan bekal untuk masa depan kita. Mungkin kita sudah merancang suatu estimasi [perencanaan] untuk masa depan kita, bahwa kita nantinya akan jadi seorang manajer sehingga kita memilih kuliah di manajemen. Tapi, kita tak pernah tahu juga kan estimasi kita itu akan meleset atau tidak... Makanya, selain belajar ilmu manajemen, ada baiknya kita juga mempelajari ilmu-ilmu yang lain... Apakah kita perlu kuliah di jurusan lain untuk mempelajari ilmu-ilmu selain manajemen? Tentu saja tidak. Jaman sekarang kan udah banyak buku dan koneksi internet... 

Lagipula, kalau tujuan kerja itu hanya untuk dapat uang, tidak perlu sekolah sampai tinggi lah. Cukup menguasai baca, tulis, hitung, dan ilmu-ilmu serta keterampilan dasar, seseorang sudah bisa punya kerjaan. Kan bisa tuh kerja jadi pramuniaga atau malah buka usaha sendiri.

Kalau orientasi sekolah adalah untuk cari kerja, bukankah sekolah di SMK lebih cocok daripada sekolah di SMA? Lalu, kenapa semua SMA tidak diubah jadi SMK saja?

Sekolah untuk cari ilmu. Jawaban ini juga tak bisa disalahkan. Namun untuk mencari ilmu, alternatif kita tidak hanya di sekolah. Banyak juga ilmu yang bisa kita pelajari secara otodidak atau mungkin berguru pada orang lain di luar lingkungan sekolah.

Jadi, sekolah itu untuk apa?

Untuk menghidupi hidup. Untuk menghidupi hidup, kita perlu banyak wawasan. Oleh karena itu kita belajar. Nah, sekolah itu adalah salah satu cara untuk mengorganisir program belajar kita.

What do you think after reading my opinion? Please leave your comment... Buat yang tak punya account MP, komentar di sini saja