“Hobi kamu apa?”“Baca novel.”
Itu jawaban saya setiap kali ditanya masalah hobi. Saat Osjur
kemarin, saya dan teman-teman seangkatan mendapat tugas untuk saling mewawancarai
setiap orang di angkatan kami. Otomatis, saya jadi sering banget ditanya (dan
bertanya juga) soal hobi. Somehow, saya sempat merasa kalau hobi saya ini ‘nggak
banget’. Hmm, mungkin karena kebanyakan temen akan menjawab “dengerin musik”
atau “nonton film” kalau ditanya hobi, saya jadi merasa kalau hobi saya keren
(hari gini menemukan orang yang suka membaca itu susah kan?). Tapi, begitu
ketemu sama temen yang hobi baca juga dan bacaannya adalah buku-buku nonfiksi
(yang menurut saya ‘berat’), saya langsung merasa minder. Merasa diri ini
kekanakan banget gegara baca novel doang.
Kenapa saya suka baca?
Mungkin ini adalah hasil kombinasi dari seorang Ibu yang
telaten mengajari saya mengeja huruf dan seorang sepupu jenius yang bahkan
sebelum masuk TK pun sudah hobi baca majalah Bobo. Saya jadi getol banget
belajar baca. Pengen ngejar tuh sepupu jenius. Pengen baca Bobo juga :3
Kenapa sukanya baca novel?
Nah, kalau yang ini peran Ibu saya nih. Beliau yang pertama
kali mengenalkan saya pada jenis bacaan selain majalah Bobo, yaitu novel.
Beliau berjanji akan membelikan saya novel kalau nilai saya bagus. Saat itu
saya masih duduk di bangku SD, mungkin kelas 3 atau 4.
Singkat cerita, tibalah hari di mana Ibu saya harus menepati
janjinya, hehe. Saya diajak ke toko buku. Pas itu, salah satu novel yang sedang
dijagokan adalah Harry Potter (baru ada buku 1 sampai 4). Langsung deh dibeliin
Harry Potter 1 (Batu Bertuah). Sampai rumah langsung saya baca.
Dan saya pun ketagihan! Sejak saat itu, saya mulai
mengoleksi novel. Rak buku di kamar saya mulai dijejali dengan serial Lima
Sekawan dan beberapa novel lain karangan Enid Bylton (ini juga rekomendasi dari
Ibu saya; beliau dulu juga suka baca karya-karya Enid Bylton). Saya ingat,
betapa dulu sebelum tidur, saya selalu menyempatkan diri untuk menghitung
jumlah buku di rak. Memastikan kalau nggak ada satu buku pun yang tercecer
(soalnya dulu kan adik saya masih kecil, takutnya mereka ngambilin buku saya
terus nggak dibalikin, hehe). Sebelum tidur saya sempatkan baca novel, biasanya
sih reread aja… Gak setiap kali saya bisa punya novel baru segera setelah
selesai membaca satu novel kan?
Yah… itulah awal mula hobi saya.
Dulu juga sempat punya keinginan untuk punya perpustakaan
pribadi yang isinya novel-novel kesukaan. Terus, beberapa hari yang lalu tidak
sengaja mampir ke kineruku.com. Dan keinginan saya untuk punya perpustakaan
pribadi pun muncul kembali. Pengennya mulai sekarang rutin beli buku, misal
sebulan sekali ke toko buku dan harus beli buku. Buku itu investasi coy…
Dan setelah saya pikir-pikir lagi, baca novel itu ada
gunanya koq.. karena kan pasti ada info-info yang diselipkan si penulis di
novelnya. Lagian, baca novel itu bisa melatih imajinasi juga…
"Sometimes I read because my reality is just too difficult"
[source]
Solo, 10 Januari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar