Di salah satu sesi
kuliah tamu yang diisi oleh 3 orang alumni Teknik Informatika yang sedang
menjalani fast track…
"Kak, saya kan juga tertarik nih di bidang riset. Di pikiran saya, kalau riset itu kita harus mengangkat hal yang baru. Padahal saya ini gak jago-jago amat di kelas… apa saya bisa menemukan hal baru untuk diriset?"
Itu sepotong
pertanyaan dari seorang teman saya. (Sebenernya pertanyaannya panjang, intinya
dia tanya kalau riset itu harus mengangkat hal baru atau boleh mengangkat hal
yang pernah diriset orang lain)
Lalu, jawaban dari
pengisi acara telah sukses mendorong saya untuk mencatat (sebelumnya saya cuma
mendengarkan, tanpa minat untuk mencatat). Kalimat pertamanya begini:
"Pertama-tama, don't underestimate yourself!"
Rasanya saya kembali
mendapatkan peringatan untuk tidak rendah diri. Saya kembali diingatkan bahwa
'percaya pada diri sendiri' itu penting. Kalau kita tidak percaya kepada diri
kita sendiri, bagaimana orang lain akan percaya kepada diri kita?
Tahap selanjutnya
untuk memulai riset adalah 'mulai dari hal yang disukai'. Kebetulan kakak
alumni yang menjawab pertanyaan ini suka dengan game, jadilah risetnya di
bidang game. Kalau kita melakukan hal yang kita sukai, time flies.
Terus, untuk masalah
"riset harus mengangkat hal baru atau tidak", jawabannya adalah tidak
harus. Kita boleh meriset hal yang pernah diriset oleh orang lain. Katanya,
kita tidak bisa menemukan sesuatu yang bener-bener baru.
Selain sharing
masalah riset, kakak-kakak alumni itu juga sharing pengalaman mereka dalam
mengikuti (dan memenangkan) beberapa kompetisi serta pengalaman mereka
internship ke JAIST.
Ada juga teman yang
tanya soal manajemen waktu. Yah mengingat tugas kuliah di Teknik Informatika
itu banyak (banget, sekali satu tugas keluar di awal semester akan bersambung
terus sampai akhir semester) dan kakak-kakak alumni itu masih sempat mengikuti berbagai
kompetisi dan melakukan riset.
Jawaban dari pengisi
acara adalah kita harus tahu kapabilitas diri kita sendiri. Saat ingin
mengikuti suatu kegiatan, pikirkan dulu apakah kita masih mampu melakukannya.
Jangan jadi yes people yang selalu mengiyakan ajakan mengikuti suatu kegiatan
tapi akhirnya malah keteteran semua. Saya kesindir banget nih sama jawaban ini
:3
Oke, segitu dulu updatenya... maaf kalau agak terganggu dengan font yang besar kecil dicoret-coret.. Lagi kangen aja ngeblog model kayak gini, hehe
Bandung, 24 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar