Senin, 08 November 2010

Kisah Hati

Jauh di masa lampau yang tak ku tahu pasti tanggalnya, hatimu melekat pada hati seorang gadis. Biasa saja memang. Itulah fitrah.

Hari demi hari, hatimu dan hati gadis itu terus bersinggungan. Lekat satu sama lain. Tidak bisa lepas. Begitu mungkin gambarannya.

Namun, ternyata takdir membawa pergi hatimu dari hati gadis itu. Hatimu meninggalkan hati gadis itu dalam keadaan mengenaskan. Hatinya penuh luka, memar, bahkan hingga sobek tercabik.

Hingga kini, hati gadis itu masih sekarat dalam geram dan dendam yang tak bisa ditolak untuk hatimu.

~~~

Untuk masa yang lain, yang juga tak ku tahu pasti tanggalnya, hatimu mulai menggoda hati gadis lain. Hatimu mengumpankan rasa yang ternyata juga dirasa oleh hati gadis lain itu. Hati kalian saling berbalas rasa, meski tak sampai bersinggungan.

Namun, entah karena apa pula, hatimu telah meninggalkan luka di hati gadis lain itu. Hatimu telah membelah hatinya dan membawanya pada suatu siksa dilema: antara cinta dan benci.

Tanpa kau tahu, kau telah membuat seorang gadis berteriak di ketinggian, "Aku cinta kamu!!! Aku benci kamu!!!"

~~~

Tibalah kisah hatimu di masa kini. Masa di mana aku sendiri saksi sejarahnya.

Hatimu mulai menggetarkan hati gadis yang lain lagi. Begitulah yang tampak. Meski belum jelas sesungguhnya apa rasa hatimu dan rasa gadis itu.

Dan untuk kisah yang terakhir ini, aku belum bisa menyelesaikannya...

~~~

Wahai... Kapankah hatimu akan berhenti menggores luka? Atau jangan-jangan, kau malah tak sadar akan apa yang telah kau perbuat? Bukankah kau sudah tahu dan menguasai teori tentang hati laki-laki dan perempuan? Lalu kenapa pula kau masih terus bereksperimen tentangnya? Masih kurangkah kelinci percobaan yang telah kau korbankan?

Ini barulah sedikit kisah tentang hati-hati yang pernah terpaut, terpikat, atau apalah namanya, oleh hatimu. Dan di luar kisah ini, masih banyak hati yang sakit karena hatimu, meski tak pernah kau singgung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar