Kamis, 25 Agustus 2011

IPUNG 2

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Teens
Author:Prie GS

Karena telah dibuat jatuh cinta sama IPUNG 1, saya pun langsung menyambar IPUNG 2 begitu menjumpainya di rak perpustakaan sekolah tercinta =)


Seri ke dua dari kisah seorang IPUNG ini lebih memfokuskan cerita cinta tokoh utamanya. Berhubung tokoh utamanya memang bukan tokoh biasa, cerita cintanya pun juga tidak biasa.


Dikisahkan, Ipung juarrraaaaang sekali menghabiskan waktu untuk bermesraan dengan pacar cantiknya, Paulina. Bahkan di hari Minggu, ia lebih memilih berdiam diri di halaman sekolahnya, merenung seorang diri, tanpa Paulina.


Paulina pun sebal karena merasa diacuhkan. Ia juga sebal karena semakin hari, Ipung semakin populer. Sekeras apapun usaha Paulina untuk meningkatkan popularitasnya sendiri, selalu saja finalnya malah Ipung yang tambah tenar.


Merasa perlu mempertahankan eksistensinya, sekaligus menguji cinta Ipung, Paulina mengambil keputusan ekstrim yang langsung disetujui orang tua kayanya: pindah sekolah ke luar negeri.


Melihat adanya kesempatan untuk membalas dendam, Gredo yang sudah lama iri dengan keberuntungan Ipung, menggelar pesta perpisahan besar-besaran. Tujuannya hanya satu: menyaksikan Ipung kesakitan ditinggal pergi kekasihnya.


Menurut saya, Prie GS telah berhasil menghadirkan kisah cinta anak SMA yang lain dari biasanya: backstreet, putus-nyambung, hingga free sex. Berikut ini salah satu segmen yang saya suka...



.... Lagi-lagi kata cium diteriakkan dan disambut dengan koor massa.


"Cium... Ciummm... Ciuuuum!"


Ipung berhenti. Menatap Paulin. Teriakkan senyap. Ipung melangkah, mendekati Paulin. Papi gemetaran. Kalau anak itu berdemonstrasi di depan umum, mentang-mentang tengah menjadi bintang, ia akan melempar kutukan tujuh turunan.


Ipung memang sedang jadi bintang. Tetapi untuk berani mencium puterinya di depan umum begitu saja, walau atas nama persahabatan sekalipun, adalah pelecehan tingkat tinggi. Ipung terus mendekat. Semua tegang menunggu.


Ooo Ipung hanya mendekati mikrofon Paulin, menyambarnya. Dan berkata dengan tegas dan tenang, "Sebagai manusia biasa, saya pasti ingin menciumnya. Tapi maaf, Paulin bukan muhrim saya!" (halaman 118-119)



Ipung memang bukan karakter anak SMA biasa!


Penuh dengan ironi, Prie GS mengantarkan kita pada pembuktian teori psikoanalisa Sigmund Freud: "Prestasi manusia terjadi, karena keinginan dipuji lawan jenisnya semata." [Ini bener-bener ngena ke hati saya...]


Ending seri ini pun juga merupakan ending yang cerdas: kembalinya Ipung kepada Sang Pemilik Cinta, bersama segenap kegalauan hatinya.


Recommended buat semua yang sedang jatuh cinta, namun belum siap menempuh jalur cinta yang diridhoi-Nya (menikah), buat semua yang merasa sedang terserang cinta lokasi di kampus putih abu-abu...



2 komentar:

  1. Udah baca yang pertama. Baca resensi ini jadi pengin baca lanjutannya. Pinjam aaaah di temen :)

    BalasHapus
  2. sibsob.... ntar kalau udah baca, kasih tau pendapat mengenai buku ini yaa...?

    BalasHapus