Minggu, 02 Oktober 2011

Criticism

Menyoal tentang kritik, boleh ya saya curhat sedikit... ^^

Saya itu emang orangnya nggak kritis. Jadi suka agak lamban buat ngritik pihak lain. Saya juga hanya manusia yang masih sering tersentil egonya kalau dikritik orang lain. Tapi, hampir bisa dipastikan juga bahwa ada orang di luar sana yang pernah tersinggung oleh kritik saya.

Hari ini, ada event PEMILU OSIS di sekolah saya... Dan saya pun jadi teringatkan oleh event yang sama tahun lalu. Di mana saya jadi salah satu panitianya :3

Setelah acara selesai dan saya selamat sampai rumah, saya menyempatkan diri untuk online FB. Dan di sana saya temui semacam kritik dari kakak kelas tentang event hari itu...

Jadi gini, hari itu, kelas XII lagi ada psikotes. Kami, panitia pemilu OSIS, baru tahu kalau kelas XII mau ada psikotes sehari sebelum hari H. Saat persiapannya udah mencapai 90%. Gak mungkin dong kita tunda acaranya ataupun kita modifikasi sedemikian rupa supaya kelas XII nggak terganggu psikotesnya dan tetep bisa menikmati rangkaian event pemilu OSIS...

Yang saya jumpai di FB itu adalah status dari salah seorang kakak kelas yang [menurut saya] dia sebel sama panitia pemilu. Dia merasa terganggu psikotesnya. Dia juga ngerasa kalau sistem pemilunya itu geje [a.k.a gak jelas].

Saya, yang saat itu masih capek, langsung gak enak hati juga... Pingin rasanya ngomment status itu dengan kata-kata yang mencerminkan emosi saya. Tapi untungnya, saya masih bisa menahan diri... :)

Dan sekarang.... 

Hari ini, saya kembali menemukan kritik-kritik di FB. Yang mengatakan bahwa pemilunya wagu [semacam geje gitu lah], caketosnya wagu juga... Ada yang nyesel dateng ke sekolah hari ini buat berpartisipasi di pemilu OSIS... dll, dll...

Ego saya tersentil lagi... walau saya udah nggak ikut ngurusin acara itu...

Saya sangat ingin membela adik-adik panitia. Bahwa menyelenggarakan event pemilu OSIS itu gak gampang. Menyeleksi caketos itu juga gak gampang. Okelah kalau menurut mereka pemilu ini wagu. Tapi saya mohon dengan sangat, untuk bisa lebih berpegang pada etika kesopanan dalam melayangkan kritik.

Kritik itu disampaikan kepada yang dikritik, secara langsung.. Nggak diumbar-umbar lewat FB ataupun jejaring sosial lainnya. Kalau kayak gitu, rasanya kritik jadi lebih menyerupai cemoohan. Karena menurut saya, kritik itu adalah hal pribadi antara pengritik dengan yang dikritik. 

Dan kalaupun kita ingin mengkritik suatu pihak di depan umum [atau kalau memang pihak itu minta dikritik di depan umum, termasuk di jejaring sosial], gunakan bahasa yang bijak dong... Utarakan pula, apa alasan kita sehingga mengritik demikian.. Lebih bagus lagi kalau dilengkapi saran buat memperbaiki kekurangan yang kita kritik itu... Sekali lagi, pakai bahasa yang sopan... Tanpa tendensi buat menjatuhkan pihak yang dikritik.

Yang penting lagi, kritik jangan asal kritik. Jangan mentang-mentang kita nggak sreg, langsung kita kritik. Pikirkan dulu, jangan hanya dirasakan...


Buat adik-adik panitia, pengisi acara, dan caketosnya... I'm sure you've done your best :) Meski masih ada kekurangan di sana-sini, tapi event tadi saya nilai sukses kalian selenggarakan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar