Rabu, 24 Juli 2013

Simulasi #2


"Banyak-banyaklah menulis, banyak-banyaklah membaca." [PKP]

Itu pesan dari seorang kakak beberapa hari lalu, setelah menonton film GIE bersama-sama.

Hal yang membuatku kagum pada sosok tokoh di film itu adalah ke-kutubuku-annya dan konsistensinya dalam menulis jurnal harian maupun menulis untuk media. Pikirannya bebas. Idealisme sudah dimilikinya sejak muda. Dan dia berani, vokal.

Aku juga suka membaca, tapi membaca novel. Bukannya aku bilang kalau membaca novel itu tak ada gunanya. Hanya saja, selama ini mindset ku tentang novel hanyalah sebagai hiburan yang tak perlu dikritisi. Cukup dinikmati saja. Kalaupun ada komentar, paling hanya komentar yang general dan tidak mendalam. Aku juga tahu, kalau di novel-novel itu ada banyak informasi yang diselipkan. Namun aku hanya membacanya sepintas lalu, tanpa memikirkannya lebih lama lagi.

Ada yang bilang, untuk bisa menulis kita harus mau membaca. Aku sudah membaca banyak buku (novel). Tapi karya tulisku masih sedikit. Bahkan sudah berbilang tahun aku menelantarkan blog ini, media publikasi karya tulis yang paling sederhana. Minder rasanya saat berkunjung ke blog teman dan mendapatinya masih rajin menulis walau kami sama-sama sibuk.

Setelah menonton film GIE kemarin, aku (lagi-lagi) ingin mengakrabkan diri dengan buku. Aku ingin memperluas wawasan dan membebaskan pikiran. Aku ingin meningkatkan kualitas bacaanku. Aku berharap, dengan buku-buku yang aku baca, aku bisa menjadi seseorang yang lebih baik. Seperti pesan seorang kakak kemarin,

"Jangan mau hanya menjadi dirimu apa adanya! Tapi jadilah dirimu yang terbaik!" 

Aku tidak ingin lagi menjadi seseorang yang hanya diam, tidak punya pendapat dan pendirian. Untuk itu, aku harus banyak-banyak membaca kritis. Aku harus berlatih mengutarakan pendapat. Aku harus aktif berpikir.

"Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas." [Mohammad Hatta] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar