Minggu, 08 Maret 2015

Lesson Learned dari Semester Gila

Ini semester gila, bagi saya. Seperti yang mungkin telah saya sebutkan pada post-post sebelum ini dan mungkin di sosial media saya juga, tugas semester ini tak ada hentinya. Mulai besok selama satu minggu adalah masa-masa UTS. Dan benarlah kata orang yang menyatakan kalau masa-masa ujian itu lebih selow daripada hari-hari perkuliahan biasa. At least hari Minggu ini bisa saya habiskan di kosan saja, tidak seperti hari-hari Minggu yang lalu yang hampir selalu saya habiskan di kampus dari pagi sampai malam untuk mengerjakan tugas.

Ada beberapa tugas yang ingin saya pamerkan, tapi mungkin bukan di post ini, hehe... (semoga aja nggak wacana, aamiin)

Di post ini saya cuma ingin berbagi lesson learned yang saya dapatkan selama menjalani setengah semester gila ini. Here they are...

1. Desain itu penting! Sekecil apapun program/aplikasi yang ingin dibuat, harus diawali dengan perencanaan yang matang. Sebenarnya hal ini sudah ditekankan pada mata kuliah Proyek Perangkat Lunak. Bahwa kalau desainnya sudah bagus, tahap implementasi (coding) bisa lebih lancar dan cepat selesai. Tapi saat dapat tugas membuat aplikasi di mata kuliah lain, ilmu desain tidak saya terapkan. Desain masih mentah, langsung terjun ke implementasi. Walhasil, jadi bingung sendiri saat tahap implementasi, saat di tengah jalan menyadari bahwa harusnya begini, harusnya bukan begitu.

2. Kalau ngoding yang rapi. Saat mendemokan aplikasi di depan asisten dan asisten minta untuk diperlihatkan kodenya, dia berkata, "Lain kali kode programnya dibikin well commented ya. Biar gampang dibaca orang lain." Saya jadi ingat materi soal clean code yang pernah diberikan oleh kakak alumni. Salah satunya ya soal komentar itu. Ada juga soal penamaan variabel ataupun fungsi yang harus dipikirkan baik-baik (harus mencerminkan variabel atau fungsi tersebut, nggak boleh asal namain fungsi dengan kata tak bermakna). Mengenai kerapian kode program ini, ada beberapa teman yang lumayan concern. Salah satu teman sekelompok tugas saya menuliskan komentar ini di kodenya:


Yeah, dia menuliskan komentar yang sangat detail di kodenya sendiri hehe. Saya juga mendapat "teguran" darinya saat dia tahu kode yang saya ketik melewati garis batas yang ada di code editor suatu IDE. Hal yang menurut saya sepele karena toh program yang dihasilkan tetap bisa dijalankan.

3. Jangan lupakan dokumentasi. Mungkin saat ini dokumentasi masih sebatas pelengkap tugas. Tapi nanti di dunia nyata (memangnya ini bukan dunia nyata, Yyu?) yang namanya dokumentasi itu penting kalau sewaktu-waktu aplikasi yang kita buat akan dikembangkan lagi. Apalagi kalau yang akan mengembangkan itu orang lain. Supaya dia (atau kita) tidak perlu memulai dari nol lagi.

4. Time management!! Yang ini sudah dibahas di post kemarin nih. Saya sih pengennya bener-bener bisa menerapkan SKS dengan benar. Bahwa 1 SKS itu artinya 1 jam kuliah tatap muka, 1 jam belajar mandiri, dan 1 jam mengerjakan tugas. Saya mulai pasang batas waktu kalau mengerjakan tugas, sesuai dengan SKS mata kuliah yang bersangkutan. Tapi masih sering cheating sih, hehe. Entah karena terdistraksi pas ngerjain tugas ataupun emang butuh waktu lebih untuk mengerjakan tugas itu. Yang perlu diperhatikan juga adalah gimana caranya berkoordinasi dengan kelompok mengenai waktu pengerjaan tugas. Jangan sampai alokasi waktu untuk tugas individu tabrakan dengan tugas kelompok.

5. Kalau mau begadang, setelah nyampe kosan langsung bawa laptop ke ruang TV ajah. Jangan kelamaan di kamar. Yang ada pasti bakal langsung ketiduran.

Hmm, apalagi yaa? Mungkin segitu dulu aja sharingnya, haha... Doakan saya sukses UTS seminggu ke depan yak! :)


Bandung, 8 Maret 2015
Ditulis untuk mengusir kantuk yang datang saat belajar Sistem Paralel...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar