Minggu, 31 Juli 2011

untuk seorang teman

image taken from here

Bahkan, orang seperti dirimu pun, yang gagah, yang garang, yang tampak tegas dalam bersikap, pernah menghabiskan hari-hari untuk menangis. Saat kau merasa sendirian, tanpa kawan yang dapat menolong. Saat kau merasa begitu kecil untuk amanah yang dibebankan di pundak bidangmu. Saat kau tak mengerti apa yang sedang terjadi. Saat kau tak tahu harus melakukan apa.


Namun, tangisanmu yang kumaksud ini sudah berlalu, jauh berlalu. Kini, entah seperti apa sejatinya dirimu.


Adakah kepalsuan di setiap tawa lepasmu kemarin? Benarkah saat ini kau sedang baik-baik saja, tanpa beban pikiran yang meresahkan?


Mungkin kau tak tahu bahwa aku tahu mengenai hal ini. Kau mungkin juga tak menyangka bahwa aku akan mempedulikanmu. Tapi, justru kamu sendiri yang seakan memancing penasaranku, sehingga aku mencari tahu lebih tentang dirimu.


Dan, sekalinya aku menemukan satu hal saja, rasa ibaku terbit untukmu.... Aku tak pernah mengira bahwa kau adalah orang yang rapuh. Sungguh tak pernah.


Aku. Kasihan. Sama. Kamu.




Hanya beberapa untai kalimat yang mampu kukeluarkan dari hati yang sedang dilanda gulana, tentang seseorang yang "aneh", yang sudah berhasil memancing penasaranku...

5 komentar: