Jumat, 22 Juli 2011

(: Pendapatku Saja :)

"Kalian sekolah itu, sebenarnya untuk apa?"

"Cari ilmu."

"Cari pengetahuan."

"Cari temen."

"Tambah wawasan."

"Cari kerja."

"Nha. Itu dia yang benar. Sekolah itu untuk cari kerja. Gombal kalau kalian bilang sekolah itu untuk cari ilmu."


Kata-kata di atas adalah sepenggal percakapan yang terjadi di kelas kami. Waktu itu, saya termasuk salah seorang murid yang menjawab kalau sekolah itu untuk cari ilmu. Dan saya tak ingin memungkiri bahwa saya merasa tersinggung saat guru yang bertanya secara implisit mengatai saya gombal. 

Saya pun terus berpikir tentang hal ini. Pertanyaan ini. 

Kita sekolah untuk apa?

Begini alur pikir saya...

Sekolah untuk cari kerja. Itu tidak salah. Mengingat kalau kita ingin melamar pekerjaan kita memang butuh IJAZAH, yang hanya bisa kita dapat dari sekolah. Selain itu, semakin tinggi tingkat pendidikan kita, kemungkinan kita dapat kerja yang top markotop dengan penghasilan gede bisa bertambah. Tapiiii.... bukan berarti semua orang berpendidikan, yang pernah duduk di bangku sekolah dan mengikuti kegiatan pembelajaran, bisa dapat kerjaan. Buktinya, di dunia ini ada kan sarjana yang nganggur, susah dapat kerja padahal udah ngelamar ke mana-mana... Sebaliknya, orang yang di DO dari sekolah atau perguruan tinggi malah bisa jadi orang sukses.

Di samping itu, saya rasa kurikulum sekolah di Indonesia ini belum bisa dikatakan dapat mempermudah peserta didik untuk meraih kesuksesan. Salah satu jenis kesuksesannya adalah mendapat kerjaan atau profesi sesuai dengan minat dan bakat. Jika kita punya minat dalam bidang profesi tertentu, maka kita akan bersemangat untuk menjalaninya. Bakal lebih jos lagi kalau minat ini sudah menjelma jadi cinta mati. Minat, semangat, bakat, akan bereaksi membentuk ramuan sukses yang akan lebih cepat terbentuk dengan bantuan katalisator berjuluk nasib baik.

Hmmm...

Ada juga contoh kasus nyata. Orang yang pernah mengenyam pendidikan di FKIP Matematika, malah akhirnya jadi guru agama. Orang yang pernah mengenyam pedidikan di FMIPA Biologi, malah jadi sastrawati. Orang yang pernah kuliah di kedokteran, malah sukses jadi entertainer. Bukankah bidang yang mereka ambil saat kuliah bisa dibilang tidak sesuai dengan profesi mereka sekarang. Tapi nyatanya, mereka bisa enjoy dengan profesi masing-masing dan menurut saya mereka sukses. Sang guru telah bertahan mengajar agama selama bertahun-tahun. Sang sastrawati juga telah banyak menghasilkan karya. Sang entertainer juga tenar di dunia hiburan. Berarti mereka rugi waktu dan biaya dong, dengan kuliah di bidang yang berbeda dengan profesi mereka sekarang...?

Tidak juga...

Seperti yang sudah saya ungkapkan di entry saya yang bertarikh 11 Maret 2011... Kita tak akan tahu perihal masa yang akan datang, itu masih jadi rahasia Allah. Dengan belajar di sekolah atau universitas, seolah-olah kita sedang mempersiapkan bekal untuk masa depan kita. Mungkin kita sudah merancang suatu estimasi [perencanaan] untuk masa depan kita, bahwa kita nantinya akan jadi seorang manajer sehingga kita memilih kuliah di manajemen. Tapi, kita tak pernah tahu juga kan estimasi kita itu akan meleset atau tidak... Makanya, selain belajar ilmu manajemen, ada baiknya kita juga mempelajari ilmu-ilmu yang lain... Apakah kita perlu kuliah di jurusan lain untuk mempelajari ilmu-ilmu selain manajemen? Tentu saja tidak. Jaman sekarang kan udah banyak buku dan koneksi internet... 

Lagipula, kalau tujuan kerja itu hanya untuk dapat uang, tidak perlu sekolah sampai tinggi lah. Cukup menguasai baca, tulis, hitung, dan ilmu-ilmu serta keterampilan dasar, seseorang sudah bisa punya kerjaan. Kan bisa tuh kerja jadi pramuniaga atau malah buka usaha sendiri.

Kalau orientasi sekolah adalah untuk cari kerja, bukankah sekolah di SMK lebih cocok daripada sekolah di SMA? Lalu, kenapa semua SMA tidak diubah jadi SMK saja?

Sekolah untuk cari ilmu. Jawaban ini juga tak bisa disalahkan. Namun untuk mencari ilmu, alternatif kita tidak hanya di sekolah. Banyak juga ilmu yang bisa kita pelajari secara otodidak atau mungkin berguru pada orang lain di luar lingkungan sekolah.

Jadi, sekolah itu untuk apa?

Untuk menghidupi hidup. Untuk menghidupi hidup, kita perlu banyak wawasan. Oleh karena itu kita belajar. Nah, sekolah itu adalah salah satu cara untuk mengorganisir program belajar kita.

What do you think after reading my opinion? Please leave your comment... Buat yang tak punya account MP, komentar di sini saja 

3 komentar:

  1. Sekolah itu untk mendewasakan cara pikir kita dalam menghadapi persoalan, coz biasanya ketika disekolah kan sering diberi soal2 latihan baik yg mudah smpai yg sulit apalagi kalo mendekati kenaikan tingkat ato mau lu2s kayak skrg ne gy ngerjain TA :-) , lha paling tidak dari situlah bsa melatih untk menyelesaikan masalah.

    BalasHapus
  2. terima kasih telah membagi pendapat =)

    bener juga tuh, apalagi kalau pas sekolah kita ikut organisasi2 yang ada di sekolah...

    saya jadi inget kata2 guru SMP saya, bahwa yang kita butuhkan bukan sekedar sekolah formal [SD - kuliah] tapi sekolah kehidupan. Karena, percuma saja kita belajar banyak teori kalau kita tidak bisa mempraktekkannya di kehidupan kita =D

    Btw, antum kuliah di mana? Lagi ngerjain TA ya? Waaa, semoga sukses, ma'akumunnajah =)

    BalasHapus
  3. kul di poltek malang, youp masih berkutat ngerjakan. syukron jazakallah khoiron katsir

    BalasHapus