Kamis, 03 Desember 2009

Terjebak Dalam Diskusi Tentang "Love at First Sight"

Hmm, love at first sight? Does it do exist? Berikut ini beberapa kesimpulan yang dapat kuambil setelah terjebak dalam diskusi tentang “Love at First Sight”.

Existence
“What do you think about love at first sight?”
“It’s a condition when we meet a person and then we feel something
wrong with our heart.”

Something wrong? Hmmm, emangnya cinta itu sesuatu yang salah ya? I don’t think so…

Sebelum membahas tentang cinta pada pandangan pertama, mari kita renungkan hakikat cinta yang sebenarnya.

Menurutku, cinta itu adalah suatu keadaan di mana kita merasa perlu, bahkan harus, berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi seseorang. Cinta adalah suatu perasaan yang mendorong kita untuk membuat seseorang merasa nyaman di dekat kita. Cinta adalah sesuatu yang mendorong kita untuk terus berusaha membuat orang lain bahagia. Cinta pula yang mampu membuat kita ikut merasakan kesedihan yang dirasakan orang lain.

So, apakah cinta pada pandangan pertama itu ada???

Banyak orang yang beranggapan bahwa cinta pada pandangan pertama itu tidak ada, tidak pernah terjadi. Bagaimana mungkin kita bisa langsung jatuh cinta pada seseorang yang melihatnya pun baru sekali, bahkan mungkin sepintas? Tanpa mengenalnya lebih jauh? Hanya tahu fisiknya saja?

Tapi, jika pertanyaan serupa dilemparkan padaku, aku akan menjawab: ADA.



Ya. Love at first sight does exist in this world. Dan, menurutku, cinta inilah yang pertama kali kita dapatkan di dunia ini. Cinta inilah yang kita dapat semenjak tarikan napas pertama kita. Semenjak pertama kali kita menangis. Semenjak kita dilahirkan ke alam fana ini.

Cinta seorang wanita mulia yang telah mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan kita. Cinta ibu kita.

Tak peduli seperti apapun keadaan kita waktu itu—tidak cantik, tidak ganteng, anggota tubuh tidak lengkap, dsb—ibu akan langsung jatuh cinta dengan kita. Ia ingin segera menggendong kita. Merengkuh kita dalam kehangatannya. Membuat kita merasa nyaman: memberi kita ASI
hingga kenyang, menjaga, serta merawat kita selalu.

Pun ketika kita sakit, ia juga akan merasa sakit. Ketika perkembangan kita terhambat, ia akan merasa khawatir dan berusaha agar kita dapat berkembang dengan normal. Ia memilihkan susu formula yang paling bagus untuk kita. Ia memilihkan bubur bayi berkualitas untuk kita. Tak peduli seberapa mahal harganya.

Hmm, in conclusion, cinta pada pandangan pertama itu benar adanya. Cinta itu adalah cinta satu malaikat kita di dunia ini. Cinta ibu kita.

Love Story a la Sinetron or Reality Show
Dari diskusi ini, aku juga jadi tahu beberapa kisah cinta yang selama ini hanya kukenal di dunia sinetron dan fiksi.

Ada cewek yang ditembak pake cara special: diajak ke lab fotografi yang udah penuh dengan foto si cewek. Dan di antara foto-foto itu, ada kata-kata ungkapan cinta dari si cowok.

Atau…

Si cewek diajak ke tempat terbuka yang udah dipenuhi penonton. Mereka semua nyanyiin lagu romantis. Dan dihadapan si cewek berdiri tegap si cowok yang membawa rangkaian bunga mawar merah dan putih. Jika si cewek memilih mawar merah berarti pacaran. Jika memilih mawar putih berarti temenan. Ckckckck…

Ada juga seorang cowok yang pernah pacaran dua kali. Pacaran yang pertama bisa nyampe enam tahun. Pacaran kedua cuma berjalan sejam. Jauh banget ya, bedanya??

Ada lagi seorang cowok yang ngakunya pernah pacaran enam kali. Dan hebatnya lagi, dia inget semua mantannya!!! Ihh… nggak penting banget sih… Mending juga buat inget-inget rumus fisika or kimia, hehehe…

Udah ah…. Kayaknya itu aja yang bisa aku share. Makasih banyak buat pihak-pihak yang ikut serta dalam diskusi ini. Maaf, ceritanya saya publikasikan. Tapi identitas kalian aman koq… Nggak akan aku bocorin ke siapa-siapa…^^.V

1 komentar: